part 26

3.1K 271 0
                                    

"APA!?"
Teriakan Haechan memenuhi ruangan itu. Terlihat keempat manusia yang tengah berada di ruangan inap tempat Jeno di rawat itu juga ikutan kaget saat mendengar perkataan Mark.

"Kau bukan dari negara ini?"
Tanya Haechan sekali lagi. Mark mengangguk.

"Lalu kau berasal dari mana?"
Tanya Chenle. Mark terdiam sebentar lalu memilin ujung bajunya.

"Roma, italia"
Ucapnya dengan lirih. Haechan dan Chenle membolakan kedua matanya sedangkan Renjun memijit pangkal hidungnya. Sedangkan Jaemin masih menatap tidak percaya kearah Mark.

"Lo serius!?"
Tanya Jaemin ulang.

"Apa aku terlihat berbohong!?"
Balas Mark menatap tajam Jaemin. Jaemin menggeleng pelan.

"Tapi, bagaimana bisa!?"
Tanya Haechan yang terlalu bingung dengan keanehan ini.

"Sebelumnya aku terjatuh ke dalam jurang. Lalu kepala ku terbentur batu, setelah pingsan aku sudah ada di sini"
Ucap Mark menjelaskan asal muasal ia bisa berada di negara ini.

"Kami juga menemukan mu di dalam jurang"
Ucap Chenle membenarkan perkataan Mark.

"Tapi kami menemukan mu di korea selatan dan bukan di italia. Bagaimana bisa kau berada di hutan korea sedangkan kau jatuhnya di hutan italia?"
Ucap Chenle yang kebingungan. Saat mendengar perkataan Chenle, Jaemin tiba-tiba saja menjetikkan jarinya.

"Aku tau! Sepertinya ada yang memindahkan tubuhnya kesini"
Ucapnya menyimpulkan semua pembicaraan mereka.

"Kau benar! Mungkin saja!"
Ucap Haechan yang menerima kesimpulan sepupunya itu.

"Tapi bukankah ini terlihat mustahil?"
Ucap Renjun yang pada akhirnya memilih untuk bersuara.

"Kita tidak tau itu benar atau tidak. Bisa saja dia lupa ingatan dan malah mengatakan hal yang aneh!"
Lanjut Renjun yang berusaha bepikir logis. Haechan dan Chenle mengangguk setuju.

Mark terlihat terdiam, entah mengapa tiba-tiba saja ia panik.

"Siapa nama mu?"
Akhirnya Renjun menanyakan hal yang sedari tadi mereka lupakan. Dengan ragu dan rasa gugupnya. Mark kembali menoleh kearah ke empat orang yang ada di depannya.

"Mark Lee"
Ucapnya dengan lirih namun terdengar sangat jelas. Keheningan tiba-tiba saja terjadi di antara mereka.














































Jeno menatap tajam kearah jurang yang ada di depannya. Jejak kaki Mark terhenti tepat di atas jurang itu. Saat ia turun ke bawah sana. Ia langsung menajamkan kedua matanya saat melihat hanya sebuah batu besar yang ada di bawah sana. Namun bercak darah yang ada di batu itu membuatnya harus turun ke bawah sana.

Setelah sampai di bawah, Jeno berdiri jauh dari bongkahan batu itu. Guanlin dan Jisung memperhatikannya dari atas.

Rahang Jeno mengeras sempurna. Sepertinya pria itu tengah sangat marah saat ini.




































"Aku bukan dari negara kalian, tapi ayah ku berasal dari negara ini"
Ucap Mark yang akhirnya memilih untuk jujur.

"Kami masih belum bisa mempercayai mu"
Ucap Renjun yang masih curiga dengan Mark.

"Aku keturunan mafia!"
Jawab Mark yang kembali membuat yang lainnya terkejut.

"Kau tidak sedang berbohong, kan?"
Tanya Renjun yang kembali memastikan.

"Kalian bisa cek identitas ku sekarang! Ibuku adalah anak dari ketua mafia dan ayah ku juga seorang mafia! Kami dari kelompok mafia cosa nostra! Aku juga sudah menikah dan suami ku juga seorang mafia!"
Ucap Mark yang berhasil membuat Jaemin bangkit dari duduknya.

"Ah, itu sebabnya!"
Teriak Jaemin dengan nyaring. Keempatnya langsung menoleh kearahnya.

"Itu sebabnya kau sedang hamil sekarang, ternyata kau sudah memiliki suami"
Ucapnya yang semakin membuat keempatnya kebingungan. Jaemin mengambil kertas yang ada di tangannya. Jaemin merupakan dokter yang merawat Mark sedari tadi dan ia juga yang memeriksa kondisinya.

"Dia sedang hamil"
Ucapnya sambil menunjukan catatan medis yang tadi ia periksa ulang. Haechan langsung mengambil kertas itu lalu memeriksa semuanya. Sedangkan Mark yang mendengar kabar kehamilannya langsung menatap tidak percaya kearah perutnya lalu setelahnya ia langsung menangis haru sambil memeluk perutnya.

"Aku hamil.."
Ucapnya lirih.

"Nono.."





































Setelah berhasil memeriksa semua yang ada di bawah sana. Jeno segera naik keatas permukaaan.

Ia berjalan mendekati Jisung dengan ekspresi dinginnya.

"Katakan pada paman Jackson, aku ingin pergi sekarang!"

















VannoWilliams

Mafia Wife (NoMark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang