Paginya Mark bangun dengan tubuh yang terasa remuk semuanya. Jeno benar-benar menggempurnya semalaman penuh. Menoleh ke samping untuk mencari sang suami, namun Jeno tidak ada. Mungkin sudah pergi sedari tadi.
Mark berusaha berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan dirinya lalu setelahnya ia akan pergi keruang makan untuk sarapan bersama para istri suaminya yang lain.
Setelah Mark bersiap-siap. Pintu kamar miliknya dan Jeno di ketuk dari luar, pertanda jika itu merupakan Xiaojun yaitu sang sahabat sekaligus pelayan setianya.
Mark langsung bergegas dan membiarkan Xiaojun merapikan kamar berantakannya. Wajah pelayan itu pasti akan memerah jika melihat bekas pergumulannya dengan Jeno kemarin.
Sesampainya di meja makan. Mark bisa melihat Winter dan juga Yejina yang sudah ada disana.
"Selamat pagi, nyonya"
Ucap Winter dengan senyuman manisnya seperti biasa.Mark balas tersenyum manis,
"Selamat pagi juga nona Winter yang sangat cantik"Yejina yang mendengar pujian itu menatap malas keduanya. Kenapa mereka selalu punya dunianya sendiri? Dan kenapa Yejina tidak pernah di ajak sama sekali?
Ketiganya langsung sarapan dengan sangat tenang. Jeno tidak ikut sarapan dengan mereka karena ada urusan pekerjaan yang harus ia selesaikan terlebih dahulu.
Beberapa hari lagi tuan Lee akan memberikan kepemimpinannya atas cosa nostra kepada sang anak yaitu Jeno. Ia dan nyonya Lee akan meninggalkan mansion utama dan akan kembali ke korea selatan untuk tinggal disana. Seperti kakek dan nenek mereka yang memilih menghabiskan masa tua mereka di kanada, yaitu tempat kelahiran sang nenek. Maka tuan dan nyonya Lee juga menginginkan hal yang sama. Mansion itu merupakan milik kakek buyut tuan Lee, yang ia berikan untuk sang istri. Tuan Lee hanya membangun beberapa bagian lagi untuk mansion itu, agar nyonya Lee merasa lebih nyaman tinggal disana. Tinggal di sana merupakan keinginan istrinya. Ia ingin tingggal berdua dengan suaminya di mansion yang lebih kecil. Melalui hari tua mereka bersama-sama. Dan dengan senang hati sang suami mewujudkan keinginan istri tercintanya itu.
VannoWilliams