part 34

2.7K 218 0
                                    

Setelah menggunakan pakaiannya dan bertemu dengan Yejina di meja makan saat makan siang. Mark langsung bergegas ke ruang tamu untuk menemui sang suami yang sebentar lagi akan tiba. Disana sudah ada Winter yang selalu menunggu kedatangan sang suami setiap pria tampan itu pulang kembali ke mansion. Gadis itu akan terus tersenyum manis untuk sang suami. Mark jadi merasa iri pada sang suami. Ia juga ingin Winter tersenyum seperti itu kepadanya. Tapi malah hanya suaminya yang mendapatkan senyuman itu.

"Tuan Jeno sudah datang"
Ucap salah satu bodyguard. Mark dan Winter yang mendengar hal itu langsung terlihat bersemangat.

Pria tampan dengan balutan mantel panjangnya itu berjalan ke dalam mansion dengan langkah angkuhnya. Diluar lagi musim salju itu sebabnya ia memakai mantel hangat itu saat keluar rumah.

Winter langsung menghampirinya dan memberikan pelukan hangat pada sang suami. Mark hanya memperhatikan mereka dari kejauhan, membiarkan gadis manis itu memeluk suaminya dulu sebentar, sebelum akhirnya ia akan merebut sang suami semalaman penuh.

Jeno hanya diam saja, membiarkan Winter memeluknya dengan sangat erat. Ia mengelus rambut gadis itu dengan lembut, meminta gadis itu untuk melepaskan pelukannya karena Jeno ingin melepas mantel hangatnya.

Winter mengangguk dan langsung melepas pelukannya.

Pria itu melepas mantel hangatnya lalu kembali mengusak rambut Winter.

"Kau sudah makan?"
Tanyanya dengan lembut. Winter mengangguk imut lalu tersenyum. Jeno hanya mengangguk pelan, lalu menoleh kearah Mark yang tengah menunggunya di ujung lorong dengan senyuman manisnya.

Tanpa mengatakan apapun Jeno langsung bergegas menemui istri manisnya itu. Meninggalkan Winter yang melihat kepergiannya begitu saja.

"Selamat datang suami ku tersayang!"
Ucap Mark dengan senyuman manisnya. Jeno tidak melakukan apapun, ia langsung menarik pinggang ramping itu dan langsung mencium bibir manis yang terus tersenyum itu.

Mark berusaha mendorong sang suami karena ia yang mulai melumat bibir Mark dengan sedikit rakus.

"Sayang, kita sedang ada di ruang tamu!"
Peringatnya sambil menunjuk ke seluruh pelayan dan penjaga yang langsung menunduk saat melihat sang tuan mencium istrinya. Sedangkan Winter sudah pergi ke kamarnya.

Jeno tidak mengatakan apapun, ia mengelus pipi itu dengan lembut.
"Kau sudah makan, sayang?"
Tanyanya. Mark mengangguk imut lalu Jeno kembali mencium bibir manis itu dengan sedikit melumatnya.

"Apa di luar sangat dingin?"
Ucapnya sambil mengusap dahi sang suami yang terlihat ada air dingin di sana yang sudah meleleh tentunya. Pasti salju, Mark tau itu. Jeno mengangguk pelan.

"Kita ke kamar?"
Ucapnya yang hendak menggendong sang istri.

"Untuk apa?"
Mark menatap sang suami dengan pura-pura bertanya. Ia tau maksud sang suami, namun ia hanya ingin bermain-main saja.

"Aku kedinginan.."
Bisik Jeno dengan suara lirihnya. Mark yang mendengar hal itu langsung menggigit bibirnya pelan. Lalu mengalungkan lengannya di leher sang suami.

Dan tanpa mengatakan apapun pria tampan itu langsung membawa sang istri pergi ke kamar mereka.





























VannoWilliams

Mafia Wife (NoMark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang