08.Berbeda

60 11 4
                                    

Kurang dalam lukanya.
-Risayla Syakila-







Happy reading....








"Risaaaa....." Teriak Rama berlari menghampiri Risa.

Uga, Fadilah, dan Kevin menoleh kearah Rama. Mereka berlari menghampiri Rama yang sudah duduk bersimpuh di atas lantai.

Rama mengangkat kepala Risa dan menaruhnya diatas paha sebagai bantal. Rama kaget bukan main saat melihat muka pucat Risa dan darah kering disekitar hidung, mata Rama memanas berkaca-kaca.

"Risa kenapa begini?" Tanya Rama sambil menahan isak tangisnya.

"Ya Allah Ayla," seru Uga.

"Risa..." Seru Fadilah dan Kevin bersamaan.

"Itu ram, gendong terus baringin di ranjang!" Perintah Uga.

Rama menggendong tubuh Risa dan membaringkannya diatas ranjang. Rama mengambil sekotak tisu basah diatas nakas guna membersihkan darah kering disekitar hidung Risa.

Rama membersihkan darah kering disekitar hidung Risa dengan telaten tanpa ada rasa jijik. Kegiatan Rama tak luput dari pandangan Uga, Fadilah, dan Kevin yang menatapnya takjub.

Setelah membersihkan, Rama membuang tisu di tempat sampah dekat nakas.

"Ini gak dibawa ke rumah sakit aja kak?" Tanya Fadilah pada Uga.

"Lo kayak gak tau Ayla aja Dil," balas Uga.

Fadilah menaiki ranjang dan duduk di samping Risa, Fadilah mengoleskan minyak kayu putih disekitar hidung Risa. Fadilah terdiam menatap lamat wajah Risa.

Wajah yang selalu ceria setiap harinya sekalipun sudah beribu juta luka yang tergores kini tertidur tenang, bibir yang selalu menampilkan senyuman kini memucat. Mata indah yang selalu berbinar menatap ketakjuban pun kini masih terpejam.

Rama berjalan mengarah ke meja belajar Risa. Pandangannya jatuh pada sebuah buku warna hitam bertuliskan Risayla S. Note.

Saat Rama hendak membuka buku tersebut pandangannya teralih pada secarik kertas yang tertempel di samping lampu belajar. Secarik kertas itu bertuliskan 'jangan ada yang membuka ataupun menyentuh buku Risayla S. Note sekalipun itu kekasih Risa!!'.

Rama pun mengurungkan niatnya yang semula ingin membuka note tersebut. Rama memutar balik badannya berjalan menuju kursi yang terdapat di samping ranjang.

Saat baru saja terduduk dirinya melihat jari-jari mungil Risa bergerak, perlahan mata indah dan sayu itu terbuka. Fadilah yang melihatnya pun turut berteriak histeris membuat Uga dan Kevin terkejut.

Uga dan Kevin mendekat ke ranjang untuk melihat keadaan Risa. Kening Risa berkerut melihat disekelilingnya.

"Ay, lo baik-baik aja kan?" Tanya Uga.

"Sa? Lo denger suara gue?" Tanya Fadilah.

"Cantik, ada yang sakit? Yang mana yang sakit?" Tanya Rama.

Berbeda ( Kisah Gadis Lemah dengan Senyuman Sejuta Luka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang