Mau berapa ribu pedang lagi yang ditancapkan ketubuh hancur gak berbentuk ini? Ayo tancapkan lagi biar sekalian hancurnya!
-Risayla Syakila.Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tak membuat Risa beranjak dari meja belajarnya. Sejak tadi gadis itu terus berkutat didepan laptop bahkan makan malam pun dia lewatkan.
"Ini apalagi sih yang salah ketik", gumamnya.
Saat dirinya masih sibuk dengan berkutat didepan laptop tiba-tiba atensinya beralih menatap ponselnya yang berdering, menandakan pesan masuk. Dilihatnya ternyata notice dari sahabat jauhnya yang sudah seperti adik Risa sendiri.
Vitamin C🐽
Oi kak, udah tidur lo?
Risayla
Belum, Napa?
Vitamin C🐽
Tumben? Gadang lo?
Risayla
Lagi nyelesaiin tugas
Vitamin C🐽
Gue ganggu lo gak? Gue mau telfon nih, kalau gak bisa besok aja kak takut ganggu lo
Risayla
Sorry banget ya, besok aja gue free, lagi nyelesaiin mana banyak banget lagi
Mending Lo tidurVitamin C🐽
Okee, kalau lo udah beres tugasnya lo juga tidur istirahat in badan Lo
Gue duluanRisayla
Iyee bawel amat lo
Vitamin C🐽
Iyeeeeeee
/Read.
Risa menaruh ponselnya setelah berbalas pesan dengan Vitania, sahabat jauh Risa tapi sudah seperti adik sendiri. Selain Fadilah sahabat real life nya ada juga yang menjadi sahabat jauh seorang Risayla Syakila ini.
Risa kembali berkutat dengan laptopnya, sebenarnya dia lelah tapi dia harus menyelesaikan ini biar tidak makin menumpuk. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 12 pun tak membuat gadis itu berhenti, hingga ponselnya berdering menandakan panggilan masuk merubah atensinya yang semula menatap layar laptop kini beralih menatap ponsel.
Ternyata panggilan dari Rama Okta, senyum Risa merekah dan langsung dia buru-buru mengangkat telfonnya.
"Halo, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam, belum tidur hm?"
"Belum hehe, masih selesaiin tugas kuliah ini biar gak makin numpuk"
"Udah jam setengah 12 loh, gak ngantuk emang?"
"Belum maaaa, udah pulang kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Berbeda ( Kisah Gadis Lemah dengan Senyuman Sejuta Luka)
Ficção GeralStart : 19 Februari 2022 Finish : 25 Maret 2023 Kisah yang menceritakan tentang seorang gadis yang dulu sering berekspektasi bahwa dewasa itu enak, karena dia merasakan bahwa menjadi anak-anak itu sangat sakit tapi nyatanya yang dia dapati ternyata...