29.Berbeda

24 4 0
                                    

Jangan lupa vote!-❤️



























Apakah pada nyatanya ketakutan yang terpikirkan itu terjadi? Lantas harus bagaimana untuk menghadapinya?
-Berbeda-

























Happy reading...





















"Ref, keadaan Risa bagaimana?" Tanya Rama.

"Kak Risa..."

"Risa baik-baik saja kan?" Tanya Rama lagi.

Refal tampak berpikir keras, tak mungkin dirinya mengatakan bahwa sang kakak berada di rumah sakit saat ini. Tadi setelah Refal keluar dari ruangan dokter Reza Refal di beritahu oleh dokter Lasja bahwa kakanya sudah siuman, Refal pun segera bergegas menuju ruangan IGD tersebut.

Flashback on

"Refal" panggil dokter Lasja.

"Iya dok?"

"Kakak kamu sudah siuman,"

Refal yang semula resah kini merasa sedikit tenang mendengar kabar bahwa kakaknya telah siuman, Refal pun segera berlari menuju ruang IGD. Refal membuka pintu tersebut, dilihatnya sang kakak tengah terdiam menatap langit dengan pandangan sayu dan kosong.

"Kak Risa?"

Risa menoleh pada sumber suara lalu tersenyum melihat seseorang yang memanggilnya barusan, cukup tenang suasana hatinya melihat seseorang yang selama satu Minggu ini dia tunggu kepulangannya.

"Refal," balas Risa dengan suara nyaris tak terdengar.

"Gimana keadaan kakak?" Tanya Refal.

"Lumayan" jawab Risa.

"Kak Risa," panggil Refal.

"Iya?" Jawab Risa.

"Kita nanti tinggal di rumah kak Uga dulu ya, kita udah gak boleh tinggal disana lagi" ucap Refal menunduk dalam.

"Iya gak apa-apa, maafin kakak ya gara-gara kakak kamu jadi ikut kena imbasnya"

"Sebenarnya kakak bisa begini itu kenapa?"

"Sekitar seminggu yang lalu itu kakak pulang kuliah lumayan hampir sore lah, nah awalnya kakak bareng sama Fadilah tapi ternyata dia mendadak gak bisa karena ada kerja kelompok ya udah kakak bilang kakak pulang naik taksi eh pas di gerbang ketemu sama kak Lian terus diajak bareng, eh pas sampai rumah bunda tau terus marah terus nyiksa kakak" jelas Risa.

"Lian?" Heran Refal.

"Rama Okta Aliansyahreza nama lengkapnya" ucap Risa.

Refal terkejut mendengar ucapan sang kakak, Refal menatap kakaknya yang juga menatap dirinya.

"Maksud kakak bang Okta?" Tebak Refal.

Berbeda ( Kisah Gadis Lemah dengan Senyuman Sejuta Luka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang