Chapter Three : Since the beginning⚠

98.9K 5.2K 94
                                    

Happy Reading Baby!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading Baby!

⚠⚠⚠

TAP'
TAP'

Derap langkah supremecy terdengar begitu tegas di telinga seluruh pelayan yang sudah berjejer di depan bibir pintu untuk menyambut tuan muda Reygon, pria itu baru saja melangkahkan tungkainya masuk ke mansionnya yang super megah ini, mengingat setelah seharian ini ia bergulat dengan pekerjaannya, bagaimana tidak? Pria itu mempunyai 2 profesi yang harus ia urus dalam waktu bersamaan. Kalian fikir bagaimana caranya lolos dari polisi bertahun-tahun lamanya walaupun menjadi seorang kriminal? Tentu ia mempunyai caranya tersendiri dengan menjabat sebagai direktur utama di salah satu perusahaan besar, yang membuat polisi akan berfikir 2 kali jika ingin menangkapnya.

Jas hitam pekat yang dipakai reygon segera di lepaskan oleh para pelayannya, berusaha melayani tuan mudanya sebaik mungkin.

"Saya sudah siapkan air hangat untuk anda tuan"

Reygon hanya membalas anggukan angkuh pada bawahnnya itu.

"Dimana liam?" tanyanya dingin sambil melepaskan dasi yang melingkar di leher jenjangnya.

"Tuan liam sedang berada dikamar nona tuan, mendengar dua hari saat masuk ke mansion ini nona belum menyentuh makanan sedikitpun, maka dari itu tuan liam sedang mencoba membujuknya"

"Panggil rubah itu ke ruanganku sekarang!"

"Baik tuan"

⚠⚠⚠

Memakan apel setelah mandi atau kala sedang bersantai adalah kebiasaan bagi seorang tuan muda reygon, pria itu kini sedang berselonjoran di sofa empuk samping meja kerjanya sambil menikmati sebuah apel merah merona dengan didampingi wine kesukaannya.

Memakan apel setelah mandi atau kala sedang bersantai adalah kebiasaan bagi seorang tuan muda reygon, pria itu kini sedang berselonjoran di sofa empuk samping meja kerjanya sambil menikmati sebuah apel merah merona dengan didampingi wine kesukaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anda memanggilku tuan?" seru liam yang sudah berada di mulut pintu ruangan reygon

Reygon membalas anggukan kecil pada liam.

"Kau sudah mendapatkan yang ku mau?"

"Sudah tuan, aku sudah menemukan beberapa informasi tentang gadis itu, namanya adalah Zamora Brassya Vance, 22 tahun. Ia tinggal bersama bibinya sejak berusia 5 tahun di desa dekat perisimpangan kota. Gadis itu lahir tanpa seoarang ayah, atau dalam kata lain ibunya hamil di luar pernikahan. Dan ibunya-

"Ibunya bunuh diri tepat didepan matanya karena depresi, putus sekolah saat kelas 3 smp dan diusia 15 tahun ia sudah mulai bekerja untuk menutupi hutang hutang bibinya walaupun diperlakukan dengan sangat buruk" Sambung reygon memotong perkataan liam.

Liam terhentak kaget mendengar perkataan itu keluar dari mulut tuannya, seorang reygon yang notabenya cuek dan hanya mengenal kill,kill dan kill'it, kali ini ia tau mengenai latar belakang seorang gadis yang bahkan liam sendiri tidak tahu begitu detail tentang zamora.

"Bagaimana anda bisa mengetahui hal sedetail itu tuan?"

Reygon diam terhanyut lamunannya, entah apa yang ada dipikiran pria itu.

"Aku pernah bertemu dengannya sebelumnya, dia-

Perkataan reygon terhenti saat liam mulai serius mendengarkan ceritanya.

"Dia, mantan kekasihmu?"

BUGH'

Reygon mendaratkan bantal sofanya dengan keras ke arah liam.

"Apa kau tuli? Aku bilang hanya pernah bertemu! Tidak lebih" ucap reygon setengah menundukkan kepalanya

"Maaf tuan, saya masih belum menemukan jawaban kenapa anda membawa gadis itu kemari" tanya liam penasaran

"Hanya untuk mainan, bukankah mansion ini terlalu sunyi? Menambah satu pelayan lagi bukan ide yang buruk bukan?"

Ck, difikirnya liam adalah pria bodoh? Jelas jelas itu hanya sebuah alibi untuk menutupi kebohongannya.

"Tapi kau tidak kekurangan pelayan tuan, kau bahkan tidak memperlakukan gadis itu seperti pelayan, dan bukan juga pelacur. Apa kau berniat mengurungnya seperti itu sampai dia membusuk di kamar itu?"

"Kenapa?Kau bermasalah dengan itu? Kenapa tidak kau saja yang menidurinya? Silahkan saja. Aku tidak berselera melihat badannya yang kurus."

"Saya tidak punya fikiran semacam itu tuan, hanya saja gadis itu terlihat sangat ketakutan dan terus menangis 2 hari ini, ia bahkan belum menyentuh makanan sedikitpun-

"Lalu? Kau berharap apa? Berharap aku membawakan makanan untuknya? Dan menyuapinya?"

"Tidak tuan, Saya pikir jika anda yang membujuknya langsung dia akan memakan makanannya? Karena seperti apa yang anda katakan tadi, kalian berdua pernah bertemu sebelumnya, bukankah seperti itu? Anda bahkan belum menemuinya semenjak gadis itu datang ke mansionmu." tambah liam

"Kau urusi saja dia! Tidak perlu melibatkanku" ketusnya

"Tapi tuan-

"Pergilah rubah brengsek! Aku ingin beristirahat"

Liam pun patuh dan pergi meninggalkan reygon yang sedang menopang dagunya seraya tengah memikirkan sesuatu.

"Aku tidak pernah salah mengenalinya sejak awal" monolognya

⚠⚠⚠

Beralih ke sebuah ruangan monoton dengan nuansa dark gold tanpa ukiran, hanya polos dan sunyi. Kamar yang cukup luas dan sangat dingin itu hanya di isi dengan issakkan tangis seorang gadis muda yang tengah berpeluk tubuh dilantai sambil menopang dagunya.

Zamora benar-benar merasa seperti tahanan didalam sana, kematian seorang pria yang ditembak begitu saja didepan netranya membuatnya merasa sangat ketakutan hingga membuatnya trauma, entah kenapa bayang-bayang kejadian itu terus menempel pada otaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zamora benar-benar merasa seperti tahanan didalam sana, kematian seorang pria yang ditembak begitu saja didepan netranya membuatnya merasa sangat ketakutan hingga membuatnya trauma, entah kenapa bayang-bayang kejadian itu terus menempel pada otaknya.

Tidak ada tempat untuk bersandar, hidupnya penuh kekacauan, tidak ada yang bisa dia andalkan, ingin pulang tetapi tidak ada tempat untuk tinggal, ingin tidur tetapi tidak pernah benar-benar istirahat, merasa sendirian setiap saat, setiap hari yang ia lewati terasa begitu berat seperti melakukan pekerjaan berat tanpa digaji sepeserpun.

Pengap, sesak dan sangat menakutkan. Apalagi saat ia mengingat seorang pembunuh dengan mata jelaganya. Cih, pria itu sangat keji, ia bahkan tidak pantas disebut sebagai binatang, dia adalah iblis berkedok manusia. Kejam!

⚠⚠⚠

Tbc

I'm a Criminal BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang