"But..I'm a criminal, baby"
"So let's make a criminal baby"
⚠KHUSUS 17+⚠
⚠Inspired by the true story of Pablo Escobar⚠
⚠Does not accept any kind of copy paste! please respect the work of others!⚠
⚠Start 22 april 2022
⚠#8 Fiksi 24 Juli 2022
⚠#1 Manu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading Baby!
⚠⚠⚠
❣
Reygon membiarkan tubuhnya menjadi alas untuk zamora berbaring disana, sambil mengelus surai rambut gadisnya yang masih menangis itu, reygon mengerti penderitaan zamora yang sangat berat hingga ke titik ini.
"Kenapa aku dilahirkan jika mereka tidak sanggup membesarkan? Dia meninggalkan ibuku saat ibuku benar-benar membutuhkannya, dia menghilang begitu saja dan tidak memikirkan bayi yang ada di kandungannya, dia tidak memperdulikan kesulitan, kesedihan dan ketakutan yang ada pada ibuku. Pria itu, adalah orang tua terburuk, dia yang terburuk"
"Tidak ada satu hari pun ku lalui tanpa tangisan, aku tidak pernah merasa beristirahat sama sekali walaupun mataku tertutup, aku terus di gerogoti kerinduan kepada ibuku, jika saja pria itu tidak ada, ibuku akan tetap berada di dunia ini. Aku membencinya, sangat membencinya"
Reygon di buat bungkam sekejap dengan hal menyakitkan yang di lontarkan zamora, reygon hanya bisa mengelus pucuk rambut gadis yang ada di dekapannya itu.
"Terimakasih, terimakasih sudah bertahan sampai saat ini zamora, kau melakukannya dengan baik, kau hebat, dan sekarang tersenyumlah, tersenyumlah seperti kala itu, jangan biarkan luka lama mu kembali basah, aku bersama mu, aku akan selalu ada bersamamu"
Zamora mendongak ke arah reygon menahan tangisannya, kedua lengannya terulur ke tengkuk leher reygon membawa pria itu ke dekapannya.
"Aku sangat beruntung mempunyai mu prince, bertemu dengan mu adalah hal yang paling ku syukuri"
"Kita akan pulang, kita akan pulang besok sayang" ucap reygon mengecup pucuk kepala zamora.
⚠⚠⚠
Seperti yang di katakan reygon, kini keduanya tengah memasukkan baju serta perlengkapan lainnya masuk ke dalam koper, mereka mengemasi semua yang mereka bawa termasuk impian mereka yang sekaligus menjadi tujuan mereka untuk datang kesini, kini telah sirna.
"Maaf..karena ku kita harus kembali lebih awal" ucap zamora di sela mengemasi barang
Reygon tersenyum simpul mendengarnya.
"Untuk apa meminta maaf, bukankah kita masih bisa berkunjung ke negara lain? Lain kali aku akan bertanya dulu padamu dan tidak akan membangunkan mu pagi-pagi buta seperti sebelumnya"
"Bisakah kau berhenti membuatku terus merasa beruntung?"
Reygon mengerenyitkan dahinya.
"Kenapa kau selalu membuatku merasa beruntung karena memilikimu, kau pria yang tidak akan ku temui lagi di manapun"
Reygon menghentikan pergerakan tangannya, seraya memutus jarak antaranya dan zamora, pria itu mulai mengalungkan lengannya pada tengkuk leher gadis itu dengan seringai yang dapat membelah lautan.
