Chapter 34 : Axelio⚠

42.4K 2.8K 109
                                    

Happy Reading Baby!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading Baby!

⚠⚠⚠

Liam dan zamora bekerja sama membawa reygon ke kamarnya, dan berhasil membaringkan tubuh jenjang itu di tempat tidur.

Zamora berlari ke dapur untuk membuatkan perasan lemon untuk reygon dan kembali ke kamar pria itu lalu melepaskan pentofel yang masih menempel pada kaki reygon.

Melihat zamora yang begitu perduli pada reygon padahal ia hanya mabuk, membuat liam sedikit menurunkan pandangannya, hatinya terasa ngilu apalagi mengingat zamora yang menodongkan pecahan botol kepada wanita-wanita tadi di club, jelas jelas itu bukan karakternya.

Perlahan liam memundurkan langkahnya keluar dari kamar reygon, rasanya tidak kuat jika harus berlama lama menyaksikan hal itu.

Sedangkan zamora, kini gadis itu tengah merapikan selimut reygon dengan fokus, ia bahkan tidak sadar jika liam sudah keluar dari kamar itu.

Zamora terduduk di lantai samping kasur reygon, menatap lekat pria yang tengah tertidur di hadapannya ini, tak terasa bulir air matanya keluar dari pelupuk matanya.

"Kau sengaja melakukan ini agar aku terlihat bodoh di hadapan mu? Jangan salahkan pengelihatanku karena kau jauh berbeda dari prince yang ku kenal dulu, prince dulu sangat lembut, penyayang dan perhatian padaku, jauh berbeda denganmu yang tidak kenal ampun, kejam, angkuh, dingin, arogan dan selalu mengataiku bayi babi. Apapun itu, maafkan aku...maaf telah menyakiti perasaanmu, apakah sangat sakit hingga membuatmu sampai seperti ini? Maafkan aku...maaf terlambat mengenalimu"

Zamora meletakkan kepalanya di atas lengannya yang ia baringkan di tempat tidur reygon, sambil menatap wajah pria itu air mata zamora terus mengalir deras tanpa berhenti.

⚠⚠⚠

Reygon mengerejapkan matanya yang masih berat itu, kepalanya juga sangat pusing di rasanya, tetapi hal itu bukan alasan untuk reygon tidak bangun, pria itu kini bangkit dari baringnya dan menyandarkan punggungnya di headboard ranjangnya.

Mata reygon yang memburam perlahan memperlihatkan kejelasannya dengan presensi zamora yang masih tertidur pulas di lantai dengan menyandarkan kepalanya di kasur samping reygon.

Lengan reygon terulur mengelus surai rambut zamora lembut, secarik senyuman terukir di bibirnya, rasanya rasa pengar di kepalanya seketika hilang kala mendapati wajah indah bersemu di hadapannya.

"Benar-benar bayi babi, bahkan sentuhan ku tidak membangunkanmu" ucapnya dengan seringai gemasnya.

Reygon mencubit hidung zamora, menghentikan aliran pernapasannya, seketika gadis itu gelagapan pengap dan terbangun dari tidurnya.

I'm a Criminal BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang