"But..I'm a criminal, baby"
"So let's make a criminal baby"
⚠KHUSUS 17+⚠
⚠Inspired by the true story of Pablo Escobar⚠
⚠Does not accept any kind of copy paste! please respect the work of others!⚠
⚠Start 22 april 2022
⚠#8 Fiksi 24 Juli 2022
⚠#1 Manu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading Baby!
Sorry yaa telat(¬_¬)ﾉ
⚠⚠⚠
❣
Reygon dan zamora kini telah sampai di pusat perbelanjaan terbesar di Quebec, Kanada. Seakan amnesia dengan apa yang terjadi tadi, kini zamora sudah kembali tersenyum riang kala mendapati banyak barang-barang yang ia temui di sana, lengannya tak berhenti untuk menarik reygon kesana kemari mengunjungi beberapa toko yang menurutnya memiliki barang yang bagus, tetapi kembali ke tujuan utama zamora, ia dan reygon kini berada di store yang menjual banyak piyama dengan warna yang begitu indah.
"Bagaimana dengan ini? Aku menyukai warnanya" ucap zamora memegang salah satu piyama berwarna pink.
"Ambil saja sesuka mu, tidak perlu bertanya padaku dan jangan pikirkan harganya, kau memiliki mesin pencetak uang di sebelahmu"
Zamora mengulum senyumnya remeh.
"Baiklah, kalau begitu aku akan mengambil yang ini"
"Tidak mau yang lain?"
"Yang mana maksudmu?"
Mata reygon terfokuskan kepada manekin yang terbalut lingerie di sisi sebelah kanannya. Sontak zamora mengerti pikiran kotor pria mesum ini.
"Ayo bayar yang ini" putus zamora meninggal kan reygon.
Pria jangkung itu mengikuti langkah zamora, dan membayar piyama yang di ambil istrinya itu. Kini keduanya telah keluar dari store itu, dan kembali mengelilingi mall.
"Kau mau membeli apa lagi?" tanya reygon
"Kurasa hanya ini yang ku butuhkan"
"Ayolah, kuras kantongku sekali kali. Kenapa kau tidak seperti wanita lain? Apa kau bukan wanita?"
"Hey! Hentikan omong kosong mu. Kau terlalu menyombongkan dirimu yang kaya itu"
"Tidak, aku benar-benar kaya, untuk apa menyombongkan hal yang sudah mutlak?"
"Cih, aku aku benar-benar menikah dengan pria sombong"
"Apa kau menyesal?"
"Tidak sama sekali"
Keduanya saling melemparkan seringai indahnya.
"Bisakah aku mendapat kan ice cream disana?" ucap zamora
"Hanya ice cream?"
Zamora mengangguk mengiyakan.
"Tunggu lah disana, aku akan membelinya"
Reygon pergi membeli ice cream, dan zamora pun menunggu nya di salah satu bench mall.
"Permisi?" seru seorang pria yang menghampiri zamora.
