Karena campaign besar yang dikerjakan oleh Jiho dan teman-temannya berjalan sukses, satu team itu di traktir untuk makan oleh COO perusahan mereka di restoran yang populer dan terkenal mahal di Seoul.
"Terimakasih untuk Lee Ji Ho, Kang Myung Seo, Kim Jeong Ok dan Shin Seung Mi dan semua team kalian atas kerja kerasnya. Berkat kalian aplikasi kita bisa mencapai peringkat 1 untuk download terbanyak dan GMV kita untuk bulan ini meningkat 25%. Luar biasa, kalian pantas mendapatkan penghargaan dan semua makanan enak yang ada di tempat ini."
Jiho bernafas lega. Akhirnya pekerjaan terberat bulan ini sudah dilewati. Badannya terasa remuk dan kantung matanya menghitam.
Omong-omong soal tempat tinggal baru, Jiho sampai sekarang belum mendapatkan apartemen baru. Sulit sekali sampai-sampai Jiho sudah pasrah lalu meminta izin kepada Mujin untuk tinggal lebih lama di rumah itu. Lagipula memang rumah itu tidak terpakai.
Malam ini team dibawah Jiho itu ditraktir makan daging yang sangat lembut berkualitas tinggi sepuasnya. Jiho tidak terlalu bersemangat makan karena kondisi tubuhnya yang lelah. Tapi, untuk urusan minum, Jiho tidak bisa menolak. Malam ini Jiho menahan dirinya untuk minum secukupnya karena ia harus pulang sendiri dan tidak ingin bangun dengan keadaan sakit kepala lagi besok pagi. Jiho hanya memilih bir dengan alkohol yang ringan untuk formalitas menemani obrolan malam ini bersama teman-temannya.
Restoran sudah sepi menjelang jam tutup, dan akhirnya mereka sepakat untuk pulang. Satu per satu dari mereka mulai meninggalkan tempat itu. Ada yang pulang sendiri menggunakan kendaraan pribadi dan ada juga yang dijemput oleh pasangannya. Tinggal tersisa Jiho sendiri setelah salah satu teman wanitanya pulang. Di jam ini mungkin kuota bis sudah semakin sedikit. Daripada Jiho harus menunggu lama, lebih baik ia naik taksi saja.
Jiho memijat pelipisnya sambil berjalan ke halte menunggu taksi. Di seberang jalan ia melihat sebuah figur yang sangat familiar di matanya. Pria bertubuh besar yang menggunakan coat berwarna cokelat muda dan syal hitam sedang berdiri di sebelah mobilnya, mengobrol dengan seorang wanita. Jiho memicingkan matanya, memastikan bahwa itu memang seseorang yang ia kenal.
Pria itu menyalakan rokoknya dengan zippo-nya yang sering dilihat Jiho. Jiho tidak tahu apa yang terjadi, tapi pria itu terlihat sama sekali tidak tertarik dengan wanita di depannya itu. Ia bahkan tidak menatap wajah lawan bicaranya itu. Sementara wanita itu seperti sedang mengutarakan kekesalannya.
"Choi Mujin?" gumam Jiho pelan.
Ia seratus persen yakin bahwa pria itu adalah Mujin. Wanita itu... Apakah dia Park Soo Young? Apakah mereka berpacaran? Mujin mengelaknya waktu itu.
"Dasar laki-laki brengsek. Apa bedanya dia dengan pria lain?" Jiho mengomel tanpa ia sadari. "Bilang saja kalau itu memang kekasihnya. Kenapa dia harus berbohong tentang itu? Menyebalkan sekali!"
Mujin mengambil satu langkah mendekat ke wanita itu—Jiho menahan nafasnya mengira ia akan menciumnya, tapi ternyata Mujin membuka pintu mobilnya dan meninggalkan wanita itu. Jiho melihat reaksi wanita itu yang kesal dan masuk ke dalam mobilnya. Ia pergi meninggalkan tempat itu tapi mengambil jalur yang berlawanan dengan jalur yang diambil Mujin tadi.
Sebuah senyum merekah di wajah Jiho. Entah mengapa ia senang kejadian barusan itu di depan matanya.
•••
Sesampainya di rumah, Jiho kesulitan tidur. Terbalik dengan dugaannya bahwa ia akan langsung tertidur. Ia malah tidak bisa memejamkan matanya. Otak sialannya itu malah memikirkan Mujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strangled [Choi Mujin] - Completed
RomanceAlternative Title: I'll Kill You Main character: Choi Mu Jin from Netflix's My Name You as Lee Ji Ho ⚠️tw: abusive/toxic relationship, domestic abuse, violence, physical and emotional restraints start: 16 april 2022 completed: 20 august 2022 Includ...