"Tanpa supir?" tanya Jiho, melongok ke dalam mobil dari kaca depan yang terbuka.
Mujin merasakan euforia kecil dalam hatinya. Seseorang yang dalam beberapa bulan terakhir ini hanya bisa ia lihat dari kejauhan akhirnya kembali datang ke hidupnya.
"Masuklah."
Mujin sedang menunggu di dalamnya, mengistirahatkan tangan kanannya di stir dan tangan kirinya di pahanya. Senyumnya berbeda malam ini. Senyum yang membuatnya semakin tampan karena sudah sekian lama Mujin tidak merasa sesenang ini.
Jiho dengan hati-hati melihat sekitar, memastikan tidak ada orang yang mengenalnya, lalu masuk ke kursi penumpang depan dan memakai seat belt-nya. Untung saja sudah malam dan rata-rata orang sudah pulang.
"Kamu pikir aku akan merusak suasana dengan membiarkan seorang supir menjadi orang ketiga?" celetuk Mujin yang kemudian langsung memutar stir dan menginjak gas.
Aku merindukan betapa tampannya kamu saat sedang menyetir mobil, Mujin-ah. Pipi Jiho merona merah.
"Aku ingin bertanya beberapa hal padamu. Boleh?"
Jiho menggigit bibirnya sedikit ragu, tapi sepertinya mood Mujin sedang baik jadi semoga saja ia tidak keberatan menjawabnya.
"Hmm. Silahkan," jawab Mujin lembut dengan senyuman.
Argh! Kenapa dia benar-benar tampan malam ini?? Aku sulit sekali menolaknya.
"Yang pertama aku ingin bertanya. Benar sekitar tiga bulan lalu kamu lewat di depan apartemenku? Karena aku masih mengingat nomor mobilmu, dan aku yakin itu kamu."
"Benar, itu memang aku."
"Kamu hanya kebetulan lewat atau..."
Mujin terkekeh, sambil memindahkan persneling mobilnya.
"Jangan mengaku mengenalku kalau kamu tidak tahu apa yang kulakukan disana."
Jiho ingin tertawa. Mengapa bisa begini rasanya? Seharusnya Jiho takut dan merasa terancam, tapi ia malah merasa itu perbuatan yang menggemaskan. Setidaknya Jiho tahu Mujin memang tidak bisa melupakannya.
"Berapa kali kamu mengunjungiku diam-diam?"
"Lebih sering dari perkiraanmu," Mujin mengedipkan matanya dan mencuri sebuah ciuman kecil di pipi Jiho.
"Ya, berhenti bersikap seperti kita sedang berpacaran!" Jiho mencubit lengan Mujin dan membuat pria itu meringis. "Aku belum memberikanmu jawaban, tau."
Mujin mengusap lengannya.
"Aku hanya berharap, memangnya tidak boleh?"
Pernahkah dulu aku bermimpi seorang CEO yang berkuasa dan bos mafia mengingkankanku seperti ini? Dia melakukan hal-hal yang tidak pernah kupikirkan. Kupikir dia pergi dan melupakanku dan mencari Jiho lainnya, tapi dia tidak pernah mengabaikanku sedikitpun.
"Aish.. Aku tidak percaya, seberapa besarnya keinginanmu bersamaku lagi," ucap Jiho pelan, membuang wajahnya.
Mujin hanya tersenyum menanggapinya.
Aku akan melakukan segalanya, Jiho-ya. Aku sudah berjanji, sejak awal aku bertemu denganmu, aku akan selalu membuatmu kembali kepadaku. Lihatlah nanti, Lee Jiho, aku akan membuatmu tergila-gila lagi denganku.
"Aku tidak pernah tahu kamu mempunyai seorang adik tiri," ujar Jiho tiba-tiba.
"Aku memang tidak pernah menceritakan keluargaku yang lain. Aku tidak ingin kamu tahu bagaimana menyedihkannya kehidupanku bersama keluargaku. Hanya Ji Yeon-lah yang membantuku. Ji Yeon adalah satu-satunya orang yang kuanggap sebagai keluarga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Strangled [Choi Mujin] - Completed
RomanceAlternative Title: I'll Kill You Main character: Choi Mu Jin from Netflix's My Name You as Lee Ji Ho ⚠️tw: abusive/toxic relationship, domestic abuse, violence, physical and emotional restraints start: 16 april 2022 completed: 20 august 2022 Includ...