Setelah matanya tertutup, Mujin tersenyum kepada Jiho seolah bangga pada kekasihnya itu. Jiho naik ke pangkuan Mujin, meletakkan ibu jarinya di bibir Mujin yang terbuka, dan menariknya kebawah pelan, memainkan bibir kenyal itu. Pria itu memegang tangan Jiho, lalu mencium dan menjilat ujung-ujung jarinya.
Fuck.
Jiho meringis dan merasakan ngilu ketika melihat bagaimana Mujin malah menggodanya balik. Ia memutuskan untuk bangun dan meninggalkan Mujin untuk mengambil sesuatu.
"Hhhh..," Mujin menghembuskan nafas panjangnya yang berbau alkohol, kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan, mencoba menebak kemana perginya Jiho.
Clink, clink, clink...
Jiho kembali dengan segelas whiskey dengan es batu di dalamnya. Ia menyesapnya, dan menutup matanya merasakan panasnya cairan alkohol itu masuk ke tenggorokannya. Sudah berbulan-bulan hidup bersama Mujin, Jiho masih harus membiasakan diri meminum whiskey. Ia meletakkan gelas itu di meja untuk kemudian membuka semua pakaiannya sampai ia telanjang bulat.
"Hihi," ia tertawa kecil dan menggigit bibirnya melihat Mujin yang menikmati keadaannya yang setengah sadar, kepalanya tersender di kursi.
Gadis itu mengambil gelas whiskey itu kembali, lalu memanjat ke pangkuan Mujin lagi.
"Kamu sudah panas?" bisik Jiho. "Mau aku membuatmu semakin panas?"
Tangan Mujin merayap di pinggang Jiho dan turun ke bokongnya.
"Sssh!"
Plak!
Jiho memukul tangan Mujin.
"Jaga tanganmu."
"Baby...," erang Mujin.
Ia berusaha melawan tapi alkohol membuat tubuhnya tidak sekuat biasanya. Jiho membuka kancing kemeja Mujin. Setelah tubuh atasnya telanjang, Jiho meletakkan kedua tangannya di dada kekar Mujin sambil memberikannya ciuman basah. Bunyi bibir yang beradu dengan berisik itu membuat keduanya semakin terangsang.
Mujin terus berusaha menyentuh Jiho, hingga gadis itu mengerang kesal dan pergi untuk mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk mengikat kedua tangan Mujin. Ia kembali dengan dua buah saputangan milik Mujin, dan mengikatkan kedua tangan Mujin di armrest kursinya itu yang terbuat dari besi.
"You have to listen to me. Just for tonight, baby," Jiho menempelkan bibirnya di telinga Mujin, dan menciumi telinganya kebawah.
Sialan, sial... keluh Mujin dalam hati. Mujin mengerang lagi.
"Hmmm... Kamu sengaja membuatku mabuk?" tanya Mujin.
"Kalaupun tidak, aku akan mencari cara lain untuk membuatmu lemas... Sempat terpikir untuk memberimhu obat, tapi kurasa alkohol juga tidak kalah menyenangkan. Malah alkohol bisa membuatmu.. hmm, sedikit marah padaku?"
"Heh..heh.."
Mujin tertekekeh. Ia puas bisa mendidik Jiho menjadi seperti dirinya.
"Sshhh now...," Jiho meletakkan telunjuknya di bibir Mujin, "Diam atau aku harus menutup mulutmu juga?"
Mujin menggigit lidahnya. Ia bisa mencium aroma kulit Jiho dan merasakan puting keras Jiho menyentuh dadanya. Ia yakin Jiho pasti sudah telanjang. Mujin membayangkan bagaimana seksinya Jiho duduk di pangkuannya, menggodanya tanpa sehelai kain pun yang menempel di kulitnya.
"Good," ujar Jiho. "Aku akan melakukan apapun yang kumau, jadi terima dan nikmati saja."
Telinga Mujin mendengar bunyi gelas berdenting karena es yang ada di dalamnya. Jiho memutar badannya mengambil gelas berisi whiskey itu, menyesapnya sedikit, lalu ia membuka mulut Mujin dengan tangannya di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strangled [Choi Mujin] - Completed
RomanceAlternative Title: I'll Kill You Main character: Choi Mu Jin from Netflix's My Name You as Lee Ji Ho ⚠️tw: abusive/toxic relationship, domestic abuse, violence, physical and emotional restraints start: 16 april 2022 completed: 20 august 2022 Includ...