Hallo, salam 6 agama!
Absen dulu hayuu, siapa yang nungguin cerita ini update?
Sebelumnya, pencet vote nya dulu n jan lupa tulis kritik/ulasan kalian di kolom komentar ||➡
tandai typo!
H A P P Y R E A D I N G !
[ satu ]
--
08.30
Seorang gadis merasa tidurnya terganggu. Cahaya matahari menyeruak masuk melalui celah matanya. "Eughh.." lenguhan terdengar.
Tangan mungilnya mencari-cari ponsel, guna melihat jam berapa sekarang. Ia mengucek mata, kemudian bangun. Melihat ke samping, ia tak menemukan seseorang disana. Matanya menelisik seluruh penjuru ruangan. Sampai tiba pada satu objek yang menarik perhatiannya.
Di sebuah sofa, terlihat seorang pria yang baru saja menjabat suaminya itu, sedang memejamkan mata. Perlahan ia turun dari ranjang dan berjalan menghampiri sang suami. Tangannya bergerak untuk menyelimuti tubuh Cakra. Bisa di lihat secara jelas, bahwa Cakra benar-benar kelelahan.
"Maaf, ngga seharusnya aku terima perjodohan ini." ujar nya sembari mengusap puncak kepala Cakra lembut.
Tanpa disadari, gaya bicaranya berubah menjadi 'aku-kamu'. Bahkan sebelum akad nikah dilaksanakan, ia masih berbicara menggunakan 'lo-gue'. Air matanya mulai menetes. Dengan segera ia mengusapnya dan berlalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sedangkan Cakra, ia sudah bangun sedari tadi. Tetapi ia tetap berpura-pura tidur, kala melihat Kaila berjalan mendekatinya. Ia mendengar apa yang di katakan oleh Kaila. Kenapa minta maaf? Pikirnya.
Author said ;'pikir aja sendiri'
--
"Hari ini kita pindah." ujar Cakra tiba-tiba, membuat Kaila bingung."Hah?"
Cakra mendengus, "Lo ngga paham bahasa manusia atau gimana sih?" geramnya sedikit keras. Seperti-- membentak?
Kaila menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "maaf." setelah mengerti apa yang di maksud oleh Cakra, ia kemudian ikut membereskan barang-barang.
"Biar aku aja yang beresin, kamu lebih baik sarapan dulu!" tukasnya yang tak mendapat jawaban dari Cakra. Tanpa mengucapkan sepatah kata, Cakra langsung berlalu meninggalkan Kaila. Gadis itu hanya bisa menghembuskan napasnya pasrah.
Ga ada akhlak.
--
"Kamu mau kemana?" Tanya Kaila, kala melihat Cakra mengambil kunci motor.
"Bukan urusan Lo. Ingat ya, kita nikah cuma atas dasar perjodohan, ngga lebih!" Cakra menjeda ucapannya.
"Jadi, jangan pernah ikut campur sama urusan gue. Urus aja diri masing-masing!" Sambungnya menusuk.
"Dan satu lagi, jangan pernah lancang masuk kamar gue tanpa izin!"
Sakit. Itulah yang di rasakan Kaila saat ini. Kenapa harus seperti ini tuhan?
Cakra terkekeh mengejek, "gue ngga peduli mau Lo tidur dimana pun. Lo pikir gue mau se-ranjang sama Lo? Engga! Gue ngga sudi, se-ranjang sama benalu kayak Lo!" Cakra berujar seolah mengerti raut wajah kebingungan Kaila. Berlalu mendorong kepala gadis yang menjabat sebagai istrinya itu dengan keras, hingga sang empu tersungkur di lantai.
"Gue benci sama lo! Lo udah menghancurkan segalanya. Lo juga orang yang udah buat gue, ngga bisa menikmati masa muda ini!"
"Dan semua terjadi karena perjodohan konyol ini!" Cakra menunduk, mensejajarkan diri dengan Kaila yang terduduk di lantai.
Mencengkeram kuat dagu Kaila, hingga sang empu meringis di buatnya. "Gue ngga sudi, anggap Lo sebagai istri."
"Lo itu cuma pengganggu di hidup gue!" Cakra menghempas kuat dagu Kaila.
Dug.
"Jadi orang jangan lemah! Bisanya cuma nangis doang. Dengan Lo nangis, ngga akan pernah merubah gue jadi kasihan sam Lo."
Kepalanya terbentur dinding. Dan Cakra tak memperdulikan hal itu. Dengan santai nya, ia berjalan meninggalkan Kaila yang sedang meringis kesakitan.
Hiks..
Air mata yang sedari tadi ia tahan, kini mengalir deras. "Sakit sekali tuhan!" kepala nya berdenyut nyeri.
Dengan langkah tertatih, ia berjalan menelusuri setiap sudut ruangan. Mencari, apa ada kamar lain selain kamar utama. Dan, ketemu. Ia segera membereskan barang-barang yang ia bawa dan merapikan tempat tidur nya. Meskipun rasa sakit di kepala nya semakin menjadi. Setelah dirasa selesai, ia segera merebahkan tubuhnya di kasur. Berusaha menghalau rasa sakit di kepala nya.
--
TO BE CONTINUE.
Akhirnya!
Gimana sama part ini?
Jangan lupa pencet vote nya!
Next or no?
See u
Mojokerto ||
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜱᴛᴏʀʏ ᴋᴀɪʟᴀ [ ᴛᴀʜᴀᴘ ʀᴇᴠɪꜱɪ ]
Randomᴡᴀᴊɪʙ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ ᴛᴇᴇɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ. -- Memiliki prinsip, menikah sekali seumur hidup. Ia akan mempertahankan apa yang berhak ia pertahankan. Namun, pernikahan yang di penuhi dengan kebencian, apa berhak untuk di pertahankan? Kisah seorang gadis...