Hai, salam 6 agama!
Sekali lagi aku ingtkan, jangan jadi SIDER! Hargai aku sebagai author, minimal pencet vote nya daripada ga sama sekali!
tandai typo!
H A P P Y R E A D I N G !
[ dua empat ]
--
"Kamu yakin, gapapa di tinggal sendirian?" Tanya Alden memastikan.
Kaila hany mengangguk.
"Kita disini aja bang, kita tunggu sampai Cakra pulang!" Putus Shafee mutlak.
Kaila hanya memutar bola matanya jengah, "terserah."
Setelah mengatakan itu, Shafee mengajak Alden serta Marsha untuk turun menuju dapur untuk merampok makanan yang Kaila punya.
"Kai, gue ambil makanan Lo ya." Teriak Shafee dari dapur. Gaya bicaranya pun ia ubah, tak sadar kalau Alden menatapnya tajam.
Shafee yang sadar di perhatikan oleh Alden, hanya menampilkan senyum watadosnya.
Sedangkan Kaila, ia kembali melamun. Pikirannya berkelana kesana-kemari, memikirkan kemana suaminya pergi di saat ia sedang terbaring tak berdaya di rumah sakit.
Ting!
Suara dering ponselnya yang menandakan ada pesan masuk, membuyarkan segala lamunannya.
+62 858 **** **** : send a picture.
+62 858 **** **** : kl g salah liat, ini kan Cakra? Trnyt dia lbh milih pr lain d banding istrinya, ups.
Hati nya mencelos melihat foto yang di kirimkan oleh nomor tak di kenal.
Apa ini, sibuk yang dimaksud oleh Cakra?
Berpelukan dengan perempuan lain, saat dirinya di rumah sakit dan membutuhkan kehadirannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜱᴛᴏʀʏ ᴋᴀɪʟᴀ [ ᴛᴀʜᴀᴘ ʀᴇᴠɪꜱɪ ]
Randomᴡᴀᴊɪʙ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ ᴛᴇᴇɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ. -- Memiliki prinsip, menikah sekali seumur hidup. Ia akan mempertahankan apa yang berhak ia pertahankan. Namun, pernikahan yang di penuhi dengan kebencian, apa berhak untuk di pertahankan? Kisah seorang gadis...