Eyoww, salam 6 agama!
Lama bet ga ketemu ya?
Kangen ga?
tandai typo!
H A P P Y R E A D I N G !
[ dua lima ]
--
Markas besar Fuerza.
"Tar, tadi pagi Lo bilang, penyerangan di rumah nya si bos itu ulah Victor sama adiknya?" Attar mengangguk mendengar penuturan Reno.
Cakra , Devan serta yang lain hanya memperhatikan interaksi antara keduanya.
"Bukannya Victor cuma punya kakak?" Sambungnya membuat Cakra berpikir.
" Gue setuju sama Reno." Sahut Cakra yang sedari tadi hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Ada. Adik angkat," tutur Attar santai.
"Adik angkat?" Beo mereka bersama.
Attar mengangguk.
"Ka?" Teriak seseorang membuyarkan lamunan mereka semua.
Cakra menatap Gilang datar. Mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya 'apa'.
"Coba liat ini!" Tukasnya sembari menunjukkan sebuah video seseorang yang sedang adu jotos.
"Mirip ngga sih, sama bini Lo?" Sambungnya lagi membuat Cakra segera merampas ponsel milik Gilang.
Di dalam video itu, terlihat seorang perempuan yang sangat tidak asing bagi mereka.
Kaila.
Hanya satu nama yang ada di pikiran mereka saat ini.
Menghajar seorang laki-laki yang sangat mereka kenali. Dia Alvero, kakak dari Victor.
Kondisi Alvero yang sudah babak belur, tak menghentikan aksinya sang perempuan untuk terus mendaratkan pukulan keras padanya.
"Mirip." Hanya satu kata yang keluar dari mulut Cakra, saat melihat sosok perempuan yang sangat mirip dengan Kaila, istrinya.
"Itu beneran? Lo dapat video ini dari mana, Lang?" Tanya Reno beruntun.
Gilang mengangkat kedua bahunya, "ada nomor ngga di kenal kirim ini ke gue. Setelah gue liat, gue langsung kasih tau kalian." Jelas nya.
"Ada yang aneh ngga sih?" Tanya Attar tiba-tiba.
Semua atensi teralih pada Attar yang terlihat sedang berpikir.
"Selama gue kenal deket sama Kaila, Kaila bilang kalau orang tuanya jarang banget ada buat dia. Oke gue tau, orang tua dia sibuk sama bisnisnya. Tapi, ada satu hal yang ngga gue ngerti disini," sergah nya bingung.
"Musuh keluarganya Kaila banyak. Wajar kalau keluarga besarnya menyembunyikan identitas dan keberadaan Kaila dari publik, karena dia perempuan. Tapi, anak perempuan di keluarga mereka kan, bukan cuma Kaila. Ada kak Shafee juga," mereka yang berada disana menganggukkan kepalanya mengerti. Kini, mereka tau kemana arah pembicaraan Attar.
"Tapi kenapa, seolah-olah yang di incar keberadaannya cuma Kaila. Mulai dari kolega bisnis bokapnya, musuh besar Fuerza dan masih banyak mafia besar yang mengincarnya."
"Nala." Cetus Cakra sedikit keras.
"Lo ingat saat bang Sakha bilang, banyak yang mengincar keberadaan Nala. Oleh sebab itu, keluarganya menyembunyikan identitas aslinya. Nala punya kakak laki-laki dan perempuan. Kalau kakak perempuannya adalah seorang leader mafia di luar negeri, ada kemungkinan kakak laki-laki nya adalah leader Fuerza angkatan sebelum bang Sakha."
"Maksud Lo bang Alden?" Tanya Gilang.
Cakra mengangguk sebagai jawaban.
Setelahnya, mereka kembali dengan pikiran masing-masing.
--
"Bagaimana? Berhasil?"
"Berhasil dong." Jawab seseorang yang sedang di tanyai.
"Bagus. Aku berharap, dia ngga main-main lagi sama aku." Ucapnya sembari tersenyum miring.
"Aku akan buat, dia membencinya lebih dari apapun!" Sambungnya lagi, bertekad.
Sedangkan di sisi lain, seseorang juga menampilkan senyum miring nya melihat video yang ada di depannya.
"Ku kira, kau selangkah lebih pintar dari ku. Ternyata, kau masih berada di bawah ku."
"Lihat saja nanti, siapa yang akan menang dan siapa yang kalah. Akan ku pastikan, kau mendapat balasan yang setimpal. Let's start this game!"
(Permainan di mulai.)
Ia merogoh saku nya mencari-cari dimana letak ponselnya berada. Setelah ketemu, ia segera memencet nomor seseorang.
"..."
"Cari tau tentang dia! Kirim dalam waktu 15 menit!"
"..."
Tut.
--
TO BE CONTINUE.
Si Cakra cosplay jadi kang mie ayam nih, mwehe.
Udah berapa lama ya, aku ga update?
Part ini cuma sedikit, karena lagi males mikir.
Next or no?
See u.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜱᴛᴏʀʏ ᴋᴀɪʟᴀ [ ᴛᴀʜᴀᴘ ʀᴇᴠɪꜱɪ ]
Randomᴡᴀᴊɪʙ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ ᴛᴇᴇɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ. -- Memiliki prinsip, menikah sekali seumur hidup. Ia akan mempertahankan apa yang berhak ia pertahankan. Namun, pernikahan yang di penuhi dengan kebencian, apa berhak untuk di pertahankan? Kisah seorang gadis...