Hai, salam 6 agama!
Gimana kabar nya?
Ayo-ayo vote sama komennya mana?
tandai typo!
H A P P Y R E A D I N G !
[ delapan ]
--
02.30 WIB
Saat ini, ke-empat inti Fuerza sedang berada di sebuah balkon yang terletak di markas. Sejak 15 menit yang lalu, keheningan menerpa mereka. Tak ada satu pun yang ingin atau mulai membuka suara. Memikirkan ucapan perempuan yang tadi tiba-tiba datang di lapangan merah saat war dengan Regla.
'Jaga diri kalian baik-baik! Musuh sudah mulai keluar dari persembunyiannya.'
"Gue capek sumpah." celetuk Devan frustasi. Ketiga sahabatnya menoleh, menatap nya dengan bingung.
"Lo semua masih napas ngga sih? Atau mulut kalian habis di jahit? Gue disini serasa duduk sama patung tau ngga?!"
"Dari tadi diem aja, ck!" Ia berdecak kesal. Baru saja ingin beranjak dari tempatnya, suara serak milik Cakra menginterupsinya untuk berhenti melangkah.
"Apalagi? Gue mau pulang!"
"Lo yakin mau pulang sekarang? Ini udah setengah tiga." sahut Reno bertanya.
"Dan lo yakin, kalau bonyok lo ngga akan marah kalau liat anak nya pulang pagi? Mau jadi anak apa lo?" sambungnya memicing.
Devan sempat terdiam. "Anak anjing." jawabnya ngasal.
"Berarti bonyok lo anjing dong?" tanya Reno lagi, membuat Devan geram.
Sedangkan Cakra dan Attar, hanya menyaksikan perdebatan antara sahabat somplak-nya itu. Cakra membuka ponselnya. Sedari tadi, ponselnya terus berbunyi namun ia mengabaikannya. Alisnya berkerut kala melihat pesan yang di kirim oleh Kaila.
kailaasn : bsk hr sabtu km g ad acara kan? kl g ad, aku mau km dtng k pernikahannya bang Al
kailaasn : km jg blh ajk tmn² km. acara ny d mulai jm 9
kailaasn : d sn nnti ad mama papa km, sm bang Sakha jg
cakraadanr : Y
Huft.
"Kenapa?" tanya Attar membuka suara.
"Besok kalian ikut datang ke pernikahan nya bang Alden." jawab Cakra cepat.
"Lo nanyain kita datang atau engga?" tanya Reno polos.
"Gue ngajakin lo pada!" sarkasnya frustasi.
"Kaila ngundang kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜱᴛᴏʀʏ ᴋᴀɪʟᴀ [ ᴛᴀʜᴀᴘ ʀᴇᴠɪꜱɪ ]
Randomᴡᴀᴊɪʙ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ ᴛᴇᴇɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ. -- Memiliki prinsip, menikah sekali seumur hidup. Ia akan mempertahankan apa yang berhak ia pertahankan. Namun, pernikahan yang di penuhi dengan kebencian, apa berhak untuk di pertahankan? Kisah seorang gadis...