ingkar janji

2.6K 87 2
                                    

Allo, salam 6 agama!

Apa kabar?

Aku mulai rajin update nihh.

tandai typo!

H A P P Y R E A D I N G !

[ dua sembilan ]

[ dua sembilan ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--

"Bisa kita bicara sebentar?" Tukas Alden datar.

Arka dan Shita saling pandang, kemudian mengangguk ragu.

Marsha menoleh ke arah Shafee, memberi isyarat bahwa ia akan pergi sebentar dengan Alden serta kedua orang tua Cakra.

Kaki Alden melangkah menuju taman belakang rumah sakit yang senantiasa terlihat sepi di saat siang seperti ini.

Kemudian ia duduk di bangku yang telah disediakan disana.

Sedangkan kedua orang tua Cakra, mereka duduk berhadapan dengan kedua kakak ipar dari putra nya itu.

"Apa kalian tau, bagaimana perlakuan Cakra pada adik saya?" Tanya nya to the point.

Lagi. Shita dan Arka kembali di buat saling pandang oleh Alden.

"Memangnya kenapa?" Sahut Arka berusaha tenang.

Alden menceritakan semuanya. Mulai dari Cakra yang selalu berbuat kasar pada Kaila, Cakra yang selalu mengeluarkan kata-kata mutiara nya sampai dimana Cakra hendak melecehkan Kaila saat dalam kondisi mabuk berat.

Tidak ada yang di kurangi ataupun di lebih-lebihkan. Shita meneteskan air matanya, tak percaya dengan penuturan yang dilontarkan oleh Alden.

"Ngga mungkin Cakra berbuat sekejam itu pada istrinya." Sanggah Shita dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.

"Tapi memang kenyataannya seperti itu!" Tekan Alden yang suaranya kini kian meninggi.

Marsha mengusap pelan punggung sang suami. Berusaha untuk menyalurkan ketenangan disana.

"Yang di bilang suami saya itu benar adanya. Cakra memang memperlakukan Kaila secara tidak pantas. Saya sebagai sesama perempuan juga ikut merasakan apa yang dirasakan oleh adik ipar saya." Sahut Marsha yang sedari tadi diam menyimak.

"Pa, Cakra hiks-" Shita terisak di pelukan sang suami.

Rahang Arka mengetat, menahan emosi. Padahal Cakra sudah berjanji pada dirinya dan juga Shita, untuk selalu menjaga Kaila apapun yang terjadi.

Tapi?

"Saya bisa saja membawa adik saya kembali pulang ke rumah orang tua kami, jika saja Cakra tidak dapat merubah sikap serta perilaku nya."

ꜱᴛᴏʀʏ ᴋᴀɪʟᴀ [ ᴛᴀʜᴀᴘ ʀᴇᴠɪꜱɪ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang