Hai, salam 6 agama!
Udah berapa lama aku ga update ya?
Jangan jadi sider pliss!
tandai typo!
H A P P Y R E A D I N G !
[ tiga dua ]
--
Dengan pandangan kosong, ia merapikan seluruh bajunya yang berada di lemari ke dalam kopernya. Hanya keheningan dan tetesan air mata yang menemani kegiatannya saat ini.
Untuk sementara waktu, ia akan kembali pulang ke rumah orangtuanya, guna menenangkan diri serta pikiran. Ia tidak mau selalu merasa tertekan kala tetap berada disini. Di dalam rumah yang seharusnya menjadi tempatnya berkeluh kesah.
Setelah semuanya siap, ia segera menyeret kopernya keluar dari rumah. Memasukkan kopernya ke dalam mobil dan kembali memandangi rumah sang suami yang sudah beberapa bulan ini ia tempati.
Sebelum benar-benar masuk ke dalam mobilnya, ia kembali memandangi rumahnya untuk terakhir kali? Mungkin. Air matanya kembali mengalir, dengan cepat ia menghapusnya dan segera masuk melajukan mobilnya.
Tak berselang lama setelah mobil Kaila pergi, Cakra datang dengan motor sport nya. Ia segera turun dari motor dan bergegas memasuki rumah.
Langkah kakinya membawa tubuh tegapnya menuju kamar Kaila yang berada di lantai dua. Pandangan yang pertama kali ia rasakan saat memasuki kamarnya adalah sepi.
Dimana Kaila? Pikirnya.
Ia kembali melangkah menuju lemari baju sang istri, dan seketika tubuhnya menegang di tempat. Lemarinya kosong? Dan dimana Kaila? Cakra menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin jika Kaila?
Dengan segera, ia kembali melajukan motornya membelah jalanan kota yang ramai pengendara. Pikirannya kalut. Entah kenapa setelah insiden tadi, hatinya menjadi tak tenang. Bayang-bayang Kaila yang menangis karenanya terus terngiang di benaknya. Dan seketika rasa bersalah itu hadir tanpa seiizinnya.
Tujuan pertama adalah rumah sang mertua. Sesampainya disana, rumah terlihat sepi. Hanya ada pak Joko penjaga pos satpam.
"Den Cakra mau cari siapa, ya?" tanya pak Joko sopan.
"Kaila tadi kesini ngga, pak?" tanya nya balik dengan sopan.
Pak Joko menggeleng, "neng Kaila ngga ada kesini, den. Dan udah lama juga ngga pernah kesini semenjak ibu sama bapak di luar negeri."
Cakra tersenyum singkat. "Memangnya ada apa, Den? Berantem ya, sama neng Kaila?"
"Gapapa pak. Kalau gitu saya permisi dulu, ya." setelah mengucapkan itu, ia kembali melajukan motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜱᴛᴏʀʏ ᴋᴀɪʟᴀ [ ᴛᴀʜᴀᴘ ʀᴇᴠɪꜱɪ ]
Randomᴡᴀᴊɪʙ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ ᴛᴇᴇɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ. -- Memiliki prinsip, menikah sekali seumur hidup. Ia akan mempertahankan apa yang berhak ia pertahankan. Namun, pernikahan yang di penuhi dengan kebencian, apa berhak untuk di pertahankan? Kisah seorang gadis...