bingung

1.9K 77 5
                                    

Allo, salam 6 agama!

Sebelum baca, budayakan vote ya! Kalo ga bisa komen minimal di vote aja gapapa hiks.

tandai typo!

H A P P Y R D I N G!

[ dua satu ]

[ dua satu ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--

"Hari ini mama nginep disini dulu, ya!" Ucap Shita seraya menyelimuti tubuh Kaila hingga sebatas dada.

"HAH?"

Shita melebarkan matanya kala mendengar pekikan Cakra.

"Kamu bisa turunin nada bicara kamu ngga sih? Kaila baru aja tidur, Cakra!" Desis nya tertahan.

Cakra menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Emang ngga boleh ya, kalau mama nginep disini?" Tanya Shita dengan raut wajah dibuat sesedih mungkin.

Kakinya melangkah keluar kamar menuju meja bar dapur mini yang ada di rumah Cakra. Letaknya di lantai bawah.

Cakra gelagapan melihat ekspresi wajah ibunya yang terlihat sedih.

Dengan segera, langkah kakinya menyusul ibunya menuju dapur.

"Bukan begitu ma. Kalau emang mama mau nginep disini juga gapapa kok." Setelah mengucapkan hal itu, senyum terpaksa terbit di bibirnya.

"Kalau mama nginep disini, berarti gue harus tidur seranjang dong sama Kaila?" Tanya nya dalam hati pada dirinya sendiri.

"Kalau ngga tidur seranjang sama Kaila, nanti mama curiga dong." Tanya nya lagi pada diri sendiri.

"Arghh,"

Shita terlonjak kaget. Gelas yang ia pegang hampir saja terjatuh akibat teriakan Cakra.

"Kamu apa-apaan sih Cakra? Dari tadi buat mama kaget mulu. Kamu mau mama kena serangan jantung?" Tanya Shita menggebu-gebu.

"Iya maaf hehe," Cakra menampilkan tampang watadosnya, membuat Shita memutar bola matanya malas.

--

Hening.

Satu kata yang menggambarkan keadaan saat ini, di rooftop SMA Trisakti. Ke-empat inti Fuerza tengah berkumpul. Lebih tepatnya tengah membolos berjamaah.

"Kenapa muka Lo kek orang linglung gitu sih, Ka?" Tanya Devan akhirnya.

Cakra menoleh sekilas, belum berniat untuk menjawab.

Pikirannya masih berkelana mencari tau apa maksud dari perkataan ibunya tadi malam dan Shaka- kakaknya yang tadi pagi menelfon nya tiba-tiba.

"Betapa berharganya istri kamu. Kaila adalah sebongkah berlian yang harus di jaga dengan baik. Tinggal turuti saja apa perintah mama! Rasa benci kamu akan terganti dengan rasa takut kehilangan. Bukan hanya musuh keluarga, tetapi musuh terbesar Fuerza juga mengincar nya."

ꜱᴛᴏʀʏ ᴋᴀɪʟᴀ [ ᴛᴀʜᴀᴘ ʀᴇᴠɪꜱɪ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang