ꜱᴛᴏʀʏ ᴋᴀɪʟᴀ [ ᴛᴀʜᴀᴘ ʀᴇᴠɪꜱɪ ]

tentang Attar

Hai, salam 6 agama!

Pada ga sabar nunggu part Cakra nyesel ga sih?

Tapi mungkin di part ini belum ya.

tandai typo!

H A P P Y R E A D I N G !

[ tiga satu ]

--

"Kak? Kenapa ngga di makan?"

Attar menggeleng lalu tersenyum, "ngga napsu makan, Bun."

Arabela Geisha. Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu tersenyum lembut ke arah putra nya.

"Apa kamu ada masalah?" tanya nya.

"Kalau kamu ada masalah, kamu bisa cerita ke bunda ataupun ayah. Siapa tau, dengan kamu berbagai cerita, bisa sedikit meringankan beban pikiran kamu." timpal Daniel.

Daniel Anggara Jhonson. Sosok ayah yang selalu di idam-idamkan oleh banyak anak di luaran sana. Bisa menjadi ayah, kakak, serta sahabat di saat yang bersamaan.

Attar menggelengkan kepalanya lagi.

"Oh ya, bunda sama ayah mau minta maaf ke kalian. Kami sadar, bahwa masih ada seseorang yang harus kami perhatikan dan dimengerti perasaan nya. Kami sibuk dengan bisnis kami, sampai lupa bahwa kami masih memiliki kalian yang masih membutuhkan kasih sayang orang tua." tutur Abel.

Attar serta Talia hanya memperhatikan kedua orang tuanya yang sedang berbicara.

Atalia Geisha Jhonson, adik kandung Attar.

"Dan untuk kamu, kak. Kini kamu sudah beranjak dewasa. Pasti kamu sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, kan? Dengan ini, bunda dan ayah akan merestui hubungan antara kamu dan Kaila." sambungnya tersenyum hangat pada putra sulungnya itu. 

Deg.

Attar terkekeh miris. Daniel, Abel serta Talia yang melihat respon Attar pun saling tatap kebingungan.

"Kenapa baru sekarang, Bun?" gumamnya hampir seperti bisikan.

"Terlambat. Aku udah ngga berhubungan lagi sama Kaila. Kita selesai tiga bulan yang lalu."

Dua kalimat yang awalnya sangat sulit untuk di ucapkan, kini keluar dengan begitu mudahnya.

Dada nya kembali sesak saat kenangan indah bersama Kaila dulu.

"Kak?" lirih Talia tak percaya.

Padahal ia adalah orang nomor satu yang berbahagia saat orang tua nya mengatakan bahwa mereka merestui hubungan sang kakak dengan Kaila.

Tapi, kenapa seperti ini?

"Kaila sudah menikah."

Deg.

Daniel serta Abel tertampar oleh perkataan Attar yang bicara bahwa Kaila sudah menikah.

Apa mereka terlambat?

Melihat wajah sendu putranya membuat Abel meneteskan air mata.

"Kapan?" tanya Daniel terdengar serak.

"Bunda sama ayah ingat, saat om Arka mengundang kalian untuk datang ke pernikahan nya Cakra, tiga bulan yang lalu?" tanya nya menatap kedua orangtuanya.

Sepasang suami istri itu mengangguk cepat.

"Tepat di hari itu pula, Kaila menikah-" ia sengaja menggantung ucapannya.

"-dengan Cakra."

DAMN.

Saat Daniel hendak membuka suara, dengan cepat Attar menyela.

"Kalian tau, gimana keadaan aku pada saat itu? Engga, kan? Aku hancur, Bun, Yah. Gimana ngga hancur, kalau aku tau bahwa calon suami dari pasangan ku aja sahabat aku sendiri yaitu Cakra?!" tukasnya tajam.

"Pada saat itu kalian kemana aja? Saat aku butuh temen buat curhat? Percuma aku punya segalanya. Rumah, uang, mobil, barang-barang branded? Aku ngga butuh itu semua, yang aku butuhkan cuma kehadiran kalian di samping aku saat aku bener-bener butuh temen curhat."

"Mana yang katanya, keluarga adalah sebuah tempat dimana kita harus pulang? Ngga ada. Aku ngga benci sama kalian, aku hanya kecewa. Kecewa karena kalian lebih mementingkan uang, uang, dan selalu uang. Sampai kalian lupa kalau kalian masih punya anak yang harus kalian perhatikan!" berang nya menusuk.

Dengan perasaan dongkol, ia meninggalkan meja makan dan segera memasuki kamarnya.

Brak.

Pintu kamar yang di tutup dengan keras membuat semua orang yang berada di meja makan tersentak di buatnya.

--

TO BE CONTINUE.

gimana? lama ga update ya?

Next or no?

See u.