siapa Attar?

3K 130 28
                                    

allo, salam 6 agama!

Jangan lupa pencet vote nya!

Sekalian sama komennya, wkwk ||➡

tandai typo!

H A P P Y R E A D I N G !

[ empat ]

[ empat ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--

Tepat sekali. Pukul tujuh lewat tiga puluh menit, ia sampai di sekolah. Berkat kepiawaiannya dalam membawa mobil, ia bisa sampai di sekolah tepat saat gerbang akan di tutup.

"Eh neng Kaila, untung saja gerbang belum di tutup, neng." sapa pak Doni- satpam SMA Trisakti.

Kaila hanya menyengir tanpa dosa, "janji, besok ngga gini lagi!" Ia mengangkat kedua jarinya membentuk huruf 'v'.

Pak Doni hanya mengangguk menanggapi, dan mempersilahkan Kaila untuk segera masuk. Di koridor, sudah nampak sepi. Karena memang, bel sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Saat sampai di depan pintu kelasnya, ia menghela napas pelan. Berharap tak ada guru yang mengajar di jam pertama ini.

Dan yap, kali ini mungkin Dewi Fortuna sedang berpihak padanya. Kelas XII-MIPA 2 sedang jamkos. Dapat di lihat semua penghuninya sedang konser di dalam kelas. Saat hendak masuk, tiba-tiba ponselnya berdering menandakan ada pesan masuk.

attarangga : plng sklh gw tngg d tmn blkng!

Read.

Ia menautkan kedua alisnya bingung. Ada apa dan- gue?

Aneh.

Hanya satu kata yang ada di dalam otak Kaila saat ini.  Karena tidak mau terlalu memusingkan hal itu, ia melanjutkan niatnya untuk masuk ke dalam kelas.

"SELAMAT PAGI EPRIBADI, KAILA YANG IMUT DATANG LAGI." teriak nya menggelegar, membuat teman-teman sekelasnya memasang ekspresi datar.

Ganggu orang lagi konser aja lu, Kai! Pikir mereka.

"JANGAN TERIAK-TERIAK OGEB!" celetuk salah satu teman sekelasnya yang ber-nametag Riska Amalia. Tentunya Riska bicara seperti itu hanya di buat candaan oleh nya.

"YEE, LO JUGA TERIAK MAEMUNAH." sarkas Kaila tak terima.

"Saha Maemunah, Kai?" tanya Carra sok polos.

"Aaaa besti, I Miss." daripada menjawab pertanyaan tak berfaedah dari Carra, ia memilih untuk mengalihkan pembicaraan. Carra yang mendapat serangan mendadak dari sahabat nya itu pun, tubuh nya sempat terhuyung ke belakang.

"Gue juga." jawab Carra antusias.

"Dimana Andin?"

"HELLOW EPRIBADI, KANGEN YA? YA YA YA?" teriak Andin tak jelas. Entah dari mana datangnya makhluk satu ini.

ꜱᴛᴏʀʏ ᴋᴀɪʟᴀ [ ᴛᴀʜᴀᴘ ʀᴇᴠɪꜱɪ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang