Pagi sudah menjelang, kicauan burung serta suara ombak itu terdengar di pagi ini. Pria manis yang menggunakan piyama pink berbahan tipis dan bermodel seperti rok itu sedang menikmati pemandangan didepannya, pantai dan cuaca yang indah. Di tangannya sudah ada secangkir teh hangat, matanya melihat lihat sekitar.
Dari atas, ia bisa lihat banyak orang lalu lalang yang berjalan. Ia juga bisa melihat kapal yang melintas di lautan itu. Tangannya ia bawa untuk menyingkap rambutnya yang sedikit panjang itu, ia menyelipkan kebelakang telinga. Tak lama setelahnya, ia merasakan ada yang memeluknya dari belakang.
Jaemin menoleh, dan bisa ia rasakan Jeno sedang menghirup lehernya. " Hai. "
Jeno berdeham, ia masih memejamkan matanya dan mengeratkan pelukan itu. " Masuk, kamu pakai kaya gini nanti dilihatin orang. "
Kekasihnya dengan sifat posesifnya, Jaemin terkekeh geli. " Iya sayang. "
Jeno tersenyum lalu menggendong Jaemin ala koala, Jaemin merangkulkan tangannya ke leher Jeno sambil memegang gelasnya. Jaemin menaruh gelas itu dimeja saat Jeno melintas di ruang tengah.
" Morning sex? "
" Mau? " tanya Jaemin memastikan ajakan Jeno.
Jeno mengangguk. " Kemaren katanya hari ini? "
" Semalem udah? " heran Jaemin.
Jeno menidurkan Jaemin ke kasur mereka bekas semalam, rok Jaemin sedikit menyingkap karena ulah Jeno. Kini Jeno sedang berada di area selangkangan Jaemin, ia menatap pria manisnya dengan hangat.
" Mau lagi. "
" Masih sakit, 1 aja ya? "
Jeno merengut dan tiduran disamping Jaemin secara telentang. Jaemin tersenyum gemas dan mendekati pria itu, memeluknya dari samping. " Maaf ya. " ujar Jaemin meminta maaf.
" No need sorry, babe. "
Jaemin mengecup pipi Jeno. " Nanti malem aja, aku kasih banyak. "
" Rondenya? " Jeno menatap Jaemin dan Jaemin mengangguk sebagai jawaban.
" Oke. " final Jeno dan ia langsung memeluk Jaemin.
Jaemin menolak pasalnya semalam ia dan Jeno sudah bercinta, dan miliknya kini masih sakit dan mungkin sekarang lecet. Ya, pada akhirnya Jaemin harus membujuk Jeno yang marah semalam dengan memberikan pria itu jatah.
-
Kini Jeno dan Jaemin sedang berada di salah satu pusat oleh oleh, Jaemin membawa keranjang tangan dan ia mengambil beberapa makanan khas disana. Ia meneliti semuanya, Jeno sudah pergi entah kemana, ia tak tau. Jaemin kini berada di bagian makanan, ia melihat bungkus dari makanan itu sangat menggemaskan.
" Idih, mahal banget. " gumam Jaemin saat melihat harga produk itu.
Jaemin sudah mengambil beberapa barang disana, ia pun berjalan untuk mencari kekasihnya itu. Ternyata, Jeno berada di bagain pakaian.
" Jeno. " panggil Jaemin dan mendekat ke pria dominantnya.
Jeno menoleh dengan ditangannya sudah ada singlet berwarna hitam. " Udah? "
Jaemin mengangguk. " Beli apa? "
" Ini, panas disini. "
Jeno berujar dengan menunjukkan dua singlet berbeda warna itu. Jaemin mengangguk dan langsung mengambil singlet itu lalu ia masukkan medalam keranjang. Jeno dan Jaemin lalu berjalan menuju kasir, dengan tangan Jeno yang merangkul pinggang Jaemin.
" Totalnya 301.500 ya, kak. " ujar sang kasir setelah menotal semuanya. Jaemin langsung mengeluarkan kartunya namun sudah keduluan oleh Jeno.
Lalu Jeno langsung memberikan pin itu dan mengambil paperbag itu dan membawanya. Ia pun berjalan keluar dan Jaemin yang melihat bon itu, kebiasaan ibu ibu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mother - Nomin | END. [REVISI]
FantasyA nomin mature fanfiction. Tentang keluarga Lee dengan sang ayah bernama Mark Lee dan ibu bernama Lee Jaemin serta anak lelaki mereka bernama Lee Jeno. Sejak kecil, Jeno kerap ditinggal oleh ayahnya membuatnya sangat dekat dengan ibunya, baginya ib...