17.

15.1K 1K 16
                                    


Jeno kini tengah liburan semester, anak itu terlihat senang sekali setelah ia selalu pening dan pusing dengan tugas kuliahnya. Ia kini sedang didalam kamarnya sendiri, ia baru saja bangun tidur. Ia langsung bangkit dan melihat jam di handphonenya sudah pukul 4 sore.

Buat kalian yang gatau, mereka beneran pacaran. Jaemin dan Jeno, kini hubungan mereka sudah berjalan 1 bulan. Walaupun memang sedikit kaku bagi Jaemin, tetapi pria dominantnya cukup pintar membuat hubungan itu tidak kaku. Jeno pun langsung keluar kamar dan melihat Jaemin yang sedang tiduran disofa seraya melihat drama di televisi.

" Sayang. " panggil Jeno dengan berjalan menuju Jaemin. Jaemin hanya berdeham sebagai jawaban.

Jeno tiduran disebelah Jaemin, sofa itu cukup besar jadi bisa untuk tiduran. Jeno pun memeluk Jaemin dari samping.

" Liburan, yuk? " ajak Jeno.

" Gaada duit. "

Alasan yang bagus, tetapi Jeno memiliki jawaban yang bagus juga. " Minta papa lah, papaku kaya. "

" Iyadeh iya. "

Keduanya tertawa kecil. Jeno memejamkan matanya, ia tiduran dengan menghirup bau Jaemin. Sangat khas, dan memabukkan. Setelahnya ia merasa tangannya dipukul karena jarinya dengan nakal memilin puting Jaemin.

Jeno lalu mengambil handphone Jaemin yang tergeletak di meja itu, ia membuka aplikasi untuk liburan. Ia melihat banyak sekali diskon yang ada, Jaemin yang kepo itu juga langsung mengintip.

" Ke pantai, mau? " tanya Jeno.

" Boleh. "

Langsung saja Jeno memesan pemberangkatan itu dan memesan penginapan juga. Penginapan yang pas sekali dengan view pantai didepan villa yang ia pesan, mereka disana selama satu minggu. Sebenarnya, Jeno menginginkan ini sebagai perayaan hari jadi mereka. Yang akhirnya sudah resmi.

-

3 hari pun berlalu, kini Jaemin dan Jeno sudah siap dengan perlengkapan mereka. Jaemin sedang mengunci pintu dan mengamankan semuanya, sedangkan Jeno ia sedang dimobil untuk memanaskan dan memasukkan koper. Jeno mematikkan rokoknya dan membuang putung rokok itu ke tong sampah, ia lalu mengemut sebuah permen agar kekasihnya tak mengomel.

" Udah semua? " tanya Jaemin yang berjalan kearah Jeno.

Jeno mengangguk. " All clear, babe. "

Jaemin pun langsung masuk kedalam kursi pendamping supir, ia memakai lipbalm miliknya karena ia merasa jika bibirnya terasa kering. Ia bisa lihat Jeno mulai masuk dan memakai seatbeltnya, ia pun juga memakai dan Jeno langsung saja melajukan mobil itu.

Sore hari ini sangat indah, melihat matahari terbenam adalah hal yang sangat dinantikan di pantai. Suara ombak yang menabrak pembatas antar daratan dan lautan itu, dan suara laut yang terdengar sangat segar. Dua sejoli berumur jarak jauh itu sedang menginjakkan kakinya ke pasir putih itu.

Sang submissive yang sedang memotret keadaan di pantai sore hari itu, dan sang dominant yang setia menemani si manis. Wajah datar itu tersenyum saat melihat si manis yang senang berada disana.

" Awas, jangan lari lari. " Jeno memperingati Jaemin yang dengan tiba tiba berlari kearah deburan ombak.

" Sini kamu! " perintah Jaemin dan dituruti oleh Jeno, pria dominant itu langsung mendekati kekasihnya.

Keduanya menatap lautan yang berwarna orange itu, matahari yang mulai tenggelam perlahan. Kedua tangan Jeno ia masukkan kedalam saku celana pendeknya dan Jaemin yang merangkulkan tangannya ke lengan Jeno. Kepalanya ia sandarkan ke pundak Jeno.

Mother - Nomin | END. [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang