Jeno memakirkan mobilnya pada basement kantor bernama Na Forpca itu. Jeno keluar dengan tas kecil dan lembaran kerja berisikan cvnya agar Doyoung melihat dan mempertimbangkan ia bisa diterima atau tidak. Jeno pun langsung melangkahkan kakinya menuju pintu masuk dan langsung menuju ruangan Doyoung, semua yang ada di kantor itu ada beberapa yang menyapanya karena tau itu adalah cucu dari perusahaan ini.
Jeno pun menaiki sebuah lift dan menekan tombol angka 7 itu, lift itu segera bergerak naik dan tak lama pintu lift itu terbuka langsung di lantai 7. Lorong lantai 7 itu sangat sepi karena memang hanya ada ruangan direktur dan pemilik Na Forpca. Jeno pun mengetuk pintu yang bertuliskan Direktur Kim disana, setelahnya ada suara menyuruhnya untuk masuk.
" Kenapa Jen? " tanya Doyoung saat ia tau yang datang adalah Jeno. Jeno kaget saat Doyoung berdiri karena pria itu ternyata tengah hamil.
" Hamil lagi? "
Doyoung terkekeh. " Anak 3. "
Astaga, bagaimana bisa Moon Taeil itu masih mengizinkan Doyoung yang hamil tetap bekerja di umur yang hampir sama dengan Jaemin? Jeno pun langsung duduk di kursi depan Doyoung dan meletakkan kertas cvnya.
Doyoung pun langsung mengambil kertas itu dan membacanya dengan teliti. Doyoung tertawa pelan setelahnya, Jeno mengernyit, apa cvnya ada yang salah?
" Ngapain pakai kaya gini segala? " tanya Doyoung yang masih dengan kekehannya.
" Ya aku mau ngelamar kerja? " heran Jeno.
" Astaga, gausah pakai gini gapapa. Mau karyawan dulu apa langsung gantiin aku? " tanya Doyoung, Jeno hanya menggeleng pelan. " Gatau, gapaham. "
" Emang kuliah kamu jurusan apa? "
" Itu di cv ada kan. "
" Oiya. " bodoh Doyoung. Jeno memaklumi karena pria itu sedang hamil.
Doyoung sekali lagi membaca cv Jeno yang terlihat sangat rapi itu, dan ada foto Jeno yang terlihat tampan. Doyoung pun menatap Jeno kembali.
" Gantiin aku, ya? jadi direktur langsung. Kamu bakal diajarin sama sekretaris aku namanya, Naeun. Kehamilan aku juga udah masuk ke 4 bulan, sering kecapekan jadi aku bakal keluar dan kamu yang gantiin disini. Aku kasih waktu 3 hari selama kamu sama Naeun belajar. "
Jeno hanya mengangguk saja karena memang ia tak paham namun harus bekerja karena ia sudah memiliki anak. Jeno pun mulai hari itu diajarkan sedikit sedikit oleh Doyoung, hari hari berikutnya akan diajarkan oleh Naeun.
Jeno pun dikantor sampai sore tiba, tak lupa ia mampir ke sebuah kedai roti untuk membelikan roti dan beberapa cupcakes untuk Jaemin. Ia pun membelikan susu formula dahulu untuk Jisung, Jeno langsung saja melajukan kembali mobilnya setelah semuanya sudah ia beli. Mobil berwarn hitam itu sudah kembali terparkir di halaman rumah besar berwarna putih itu.
Jeno mengambil semua plastik belanjaannya dan berjalan masuk kedalam rumah. Saat ia masuk, keadaan rumah itu sepi dan tidak ada Jaemin yang menyambutnya. Bolehkah Jeno panik? ia takut jika ini masih bermimpi.
Jeno pun menaruh semua barang bawaannya dan langsung naik ke kamar Jaemin agar bisa melihat pria manis yang seharian ini ia tak berjumpa. Rasanya hati Jeno lega saat mengetahui Jaemin sedang memakaikan baju ke anaknya, Jeno pun tersenyum geli terhadap rasa paniknya. Jeno pun dapat melihat jika Jaemin sangat berhati hati terhadap anak mereka.
" Wangi banget, anak siapa sih? " gumam Jaemin belum menyadari adanya Jeno disana. Baru, saat ia mulai bangkit ia kaget melihat Jeno.
" Astaga! kamu itu bikin kaget. "
Jeno terkekeh, Jaemin berjalan kearahnya dan dengan langsung Jeno mengambil Jisung dari gendongan Jaemin. Pria itu mengecup pipi gembil milik Jisung, Jeno pun dengan extra langsung menciumnya dengan kuat dan menghuyung huyung Jisung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mother - Nomin | END. [REVISI]
FantasíaA nomin mature fanfiction. Tentang keluarga Lee dengan sang ayah bernama Mark Lee dan ibu bernama Lee Jaemin serta anak lelaki mereka bernama Lee Jeno. Sejak kecil, Jeno kerap ditinggal oleh ayahnya membuatnya sangat dekat dengan ibunya, baginya ib...