24.

9.6K 710 10
                                    


Pagi ini, Jeno dan Jaemin sudah siap dengan pakaian mereka terlihat sangat rapi sekarang. Jaemin yang menggunakan kemeja putih dengan balutan vest berwarna pink dan putih itu terlihat sangat manis disana. Dan Jeno yang menggunakan jas hitam yang membuat pria itu terlihat sangat dewasa. Mereka berdua ingin datang ke pernikahan Renjun dan Guanlin yang diadakan di Gereja, dan mereka setelahnya akan pergi ke China untuk melaksanakan resepsi pernikahan, tetapi Jaemin dan Jeno tak ikut. Jadi mereka kini datang untuk melihat mereka resmi saja di gereja.

" Udah? " tanya Jeno yang menyembulkan kepalanya ke kamar Jaemin, saat ia masuk, Jaemin sedang memakai parfumnya.

Jaemin pun mengangguk dan datang ke Jeno, tak lupa ia membawa tasnya. " Cantik banget. "

" Gombal. " ujar Jaemin dengan senyuman malu malunya.

" Setiap di puji cantik, gapernah tuh aku denger kamu bilang makasih atau iya sayang, gitu. Pasti dibilang gombal. Padahal aku serius. " jawab Jeno memprotes.

Jaemin terkekeh dan memegang pipi kekasihnya itu. " Makasih ya, kamu juga ganteng banget. "

" Mirip papa, ga? " tanya Jeno mencoba Jaemin. Jaemin mengerutkan keningnya. " Jujur aja, aku gamarah. " lanjutnya.

Jaemin tersenyum. " Iya, tapi kamu beda. Kamu punya ciri khas sendiri. " Jaemin sedikit berjinjit untuk mengecup bibir Jeno. " Kamu kelihatan, panas. "

Jaemin berujar dengan pelan namun Jeno mampu menangkan kata kata itu. Jeno pun tersenyum tipis mendengar itu, dan langsung merangkul pinggang Jaemin untuk menuju ke mobil.

Mereka pun langsung jalan saja menuju ke Gereja dimana Renjun sudah katakan. Saat sudah sampai disana, sudah banyak pengunjung yang datang. Gereja itu memang besar, jangan lupakan jika orang tua Renjun dan Guanlin itu orang kaya jadi pasti banyak kenalan.

Sebelum turun, Jaemin memoleskan lipbalm miliknya terlebih dahulu dan ia langsung turun bersama Jeno. Mereka tak bergandengan karena banyak yang tau bahwa mereka adalah ibu dan anak. Tetapi Jeno tetap menggandeng kekasihnya itu untuk masuk.

" Renjun cantik banget. " puji Jaemin saat ia melihat Renjun mengenakan jas berwarna putih itu dengan bunga mawar berada di saku dadanya.

Jeno tak mengindahkan pujian Jaemin, ia hanya menatap lurus kedepan dan tepuk tangan. Jeno bisa melihat jika wajah Renjun terlihat sangat ceria, apakah pria itu sudah bisa menerima Guanlin?

Ucapan janji suci mulai diucapkan oleh sang pastor, menggema di Gereja yang luas itu. Jeno dan Jaemin duduk ditengah tengah, jadi bisa melihat dengan jelas.

" Kamu besok kalau mau nikah, kaya gini aja, sederhana. Jadi biayanya ga perlu banyak yang penting sah. " ujar Jaemin memberikan arahan anaknya. Jeno hanya melirik Jaemin.

" Sama kamu? "

Jaemin menoleh ke Jeno. " Iya, tapi nanti aku sama papamu. Nanti aku kasih restu hehe. " ujar Jaemin dengan hati yang sedikit bergetar.

" Nikah sama kamu. " perjelas Jeno.

" Kita gabisa . . kamu inget, kan? "

Jeno tak lagi menjawab pertanyaan kekasihnya lagi, bikin sakit saja. Jeno dan Jaemin pun menikmati pernikahan Renjun dengan meriah. Disana tetap menyediakan beberapa makanan ringan agar tamu tidak merasa haus dan lapar. Jeno dan Jaemin pun langsung naik keatas altar, yang dimana Renjun dan Guanlin sedang berdiri. Mata Renjun berbinar ketika melihat Jaemin dan Jeno. Tatapan Renjun sedikit terpaku ke Jeno, pria itu terlihat sangat tampan.

" Injun! selamat ya sayang, aduh udah nikah aja. Selamat ya, semoga langgeng terus pernikahannya, jangan sering berantem, terus semoga cepet dapet momongan ya. " ucapan Jaemin membuat Renjun maupun Guanlin tersenyum. Jaemin pun memeluk Renjun dan menepuk punggung pria itu.

Mother - Nomin | END. [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang