Flashback.Jeno melihat jam di pergelangan tanganya itu, sudah jam 2 siang. Ia pun yang sebenarnya sudah selesai rapat itu segera pulang dan membawa pesanan kekasihnya. Ia pun berpamitan kepada teman temannya yang lain dahulu sebelum keluar dari cafe itu.
Jeno pun melajukan motornya ke rumah, tak lupa ia mampir ke supermarket dulu untuk membeli sebuah camilan karena malam nanti ia dan Jaemin akan menonton bersama. Sesampainya ia dirumah, keadaan rumah itu sangat sepi.
" Sayang? " panggil Jeno yang langsung berjalan keatas kekamar Jaemin.
Jeno tersenyum tertahan, ternyata kekasihnya sedang tidur dan posisinya sangat menggemaskan. Jeno pun pergi darisana dan berjalan kearah dapur untuk menaruh belanjaannya dan ingin minum.
Saat ia mengambil sebuah gelas, matanya menatap satu laci yang terbuka sedikit itu. Ternyata itu laci yang berisikan garpu, sendok, dan lain lain. Karena tak menarik, Jeno pun ingin menutupnya namun ada plastik disana yang seperti penyangga disana. Jeno pun mengambil plastik itu dan mengeluarkannya.
Jeno mulai melihat isi plastik itu dan mengeluarkan semuanya. Jeno kaget, ia tercengang. Ada 3 buah testpack bekas dan ada dua garis disana, jujur pada saat itu Jeno sudah sangat bahagia sekali. Ia tak berhenti senyum sampai ia melihat botol obat yang ia keluarkan juga.
Obat penggugur kandungan, Jeno seketika emosinya memuncak. Obat itu masih tersegel, jadi Jaemin belum meminumnya. Jeno pun membuka segel itu dan melihat obat itu. Saat ia melihat itu langsung saja ia buang obat itu di dasar sampah agar Jaemin tak melihat.
Jeno pun langsung mengeluarkan sebuah permen berwarna putih yang sama dengan warna pil obat tadi. Ia memasukkan semua permen itu agar botol itu terlihat baru. Walaupun emosinya memuncak sekarang, ia harus pastikan jika pria manis itu tak berbuat itu.
" Kuharap kau bisa lahir. " mohon Jeno saat menatap botol obat itu dan memasukkannya semua kembali.
Jeno berdoa agar Jaemin tak menyadari jika obat itu sudah tak tersegel. Jeno pun mengemasi keberantakan itu agar Jaemin tak curiga sama sekali.
Flashback end.
---
Kini Jaemin sudah tertidur dipelukan Jeno, pria manis itu akhirnya tertidur setelah lelah menangis. Jeno masih setia memeluk kekasihnya yang sedang berbadan dua itu, sungguh, ia sebenarnya tak tega harus menggunakan nada kasar kepada Jaemin. Namun perbuatan Jaemin juga tak bisa dinormalkan oleh Jeno.
Jeno pun membawa tangannya menuju ke perut rata Jaemin, didalam perut itu ada anaknya yang sedang berkembang. Ia tersenyum pelan, setelah perdebatannya dengan Jaemin. Jeno harap mereka berdua menemukan jalan keluar yang matang.
Karena Jeno juga lelah, akhirnya pria itu ikut tertidur dengan Jaemin yang sudah di alam mimpi.
" Have a good dream, baby and little baby bump. "
---
Pagi pagi ini, Jaemin sudah bangun karena rasa mualnya yang tiba tiba saja datang. Tangan Jaemin bertumpu pada pinggiran wastafel dan ia memuntahkan seluruh isi perutnya, tak lupa setelahnya ia membasuh mulutnya dan membersihkan itu semua.
" Feel better? " tanya Jeno seraya membantu Jaemin berjalan. Jaemin pun hanya mengangguk.
" Kerumah sakit, ya? lihat baby. "
Jaemin tersenyum geli mendengar ucapan Jeno. Jaemin merasa bersalah sekarang, Jeno dengan mudahnya memaafkannya setelah apa yang ia perbuat untuk calon anak mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mother - Nomin | END. [REVISI]
FantasiaA nomin mature fanfiction. Tentang keluarga Lee dengan sang ayah bernama Mark Lee dan ibu bernama Lee Jaemin serta anak lelaki mereka bernama Lee Jeno. Sejak kecil, Jeno kerap ditinggal oleh ayahnya membuatnya sangat dekat dengan ibunya, baginya ib...