36.

7.5K 571 4
                                    


Hari hari pun berlalu dengan cepat dengan Jeno dan Jaemin yang masih seperti di mabuk kasmaran, tak mengenal status mereka dan masalah apa yang sedang menimpa keduanya. Kini jam sudah menunjukkan jam 12 malam lebih 3 menit, Jaemin kini tengah berada dibawah atau tepatnya didapur yang kini sudah ada kue didepannya dengan hiasan yang sangat klasik, Jaemin menyalakan beberapa lilin yang sudah ia pasang diatas kue itu.

Hari ini, Jeno berulang tahun ke 20 tahun.

Jaemin pun berjalan pelan dengan kue yang berada didalam kamarnya, Jeno baru saja pulang karena akhir akhir ini Jeno lembur di kantor. Sepertinya, Jeno tidak ingat jika hari ini adalah hari ulang tahunnya. Jaemin pun masuk kedalam kamar dan masih ada bunyi percikan air didalam kamar mandi. Tak lama setelahnya, bunyi air itu sudah berhenti. Jaemin pun semakin mendekat kearah pintu kamar mandi dan menunggunya.

" Happy birthday, sayang! " seru Jaemin saat Jeno mulai membuka pintu kamar mandi dan ia tersenyum sembari berucap.

Jeno yang kaget saat ia membuka pintu dengan langsung dihadapkan oleh Jaemin yang membawa sebuah kue dengan 5 lilin diatasnya. Jeno bahkan lupa dengan ulang tahunnya.

" Make a wish dulu. " ujar Jaemin sebelum Jeno ingin meniup lilin itu. Jeno pun menautkan jarinya dan langsung memejamkan matanya.

Tolong izinkan aku menjaganya sampai kami tidak bisa bernafas kembali, dan tolong untuk jangan pisahkan aku dengan kekasihku dengan cara apapun. Biarkan aku melihat senyum manisnya setiap hari.

Kelima lilin itu langsung padam. Jaemin pun menaruh kue itu diatas meja yang ada disana, dan saat itu juga Jeno langsung menerjang Jaemin. Jeno meraup bibir tipis Jaemin dan melumatnya dengan perlahan namun mereka juga masih bisa merasakan nikmatnya. Jaemin mengalungkan kedua tangannya ke leher Jeno, Jaemin dapat merasakan jika tangan Jeno merangkul pinggangnya.

Jeno masih memimpin ciuman yang santai itu, pria yang kini berusia 20 tahun itu sudah menidurkan Jaemin ke kasur dan menindih pria manis itu. Jaemin menyudahi ciuman yang memabukkan itu, keduanya saling menatap satu sama lain. Senyuman terukir kemudian. Jaemin mengelus perlahan pipi Jeno lalu ke rahang pria itu.

" Happy birthday, papa. " ucap Jaemin dengan suara sensualnya. Tak menjawab ucapan sang kekasih, Jeno malah kembali untuk mengecupi permukaan wajah Jaemin.

Jaemin membiarkan itu, Jeno pun semakin gencar ke area telinga lalu ke leher pria manis itu. Kedua tangan Jaemin ia bawa untuk mengelus punggung kekar Jeno dan menikmati Jeno yang sedang mengendus badannya, Jaemin hanya menggunakan piyama tidur yang seperti bathrobe tetapi dibalik kain sutra itu ada lingerie hitam yang ia pakai untuk memberikan kekasihnya hadiah yang mengesankan.

Jaemin pun mencegah kepala Jeno saat pria itu sudah sampai di dadanya, Jaemin pun berdiri dan mendorong Jeno untuk tiduran di kasur. Jeno pun hanya mengangkat alis kanannya bingung, dengan rasa gugup, Jaemin melepas ikatan piyamanya dan langsung kain berjenis sutra itu turun dan menampilkan Jaemin yang menggunakan lingerie berwarna hitam.

Jeno sedikit kaget melihat kelakuan Jaemin, Jeno melihat sejengkal demi sejengkal Jaemin berjalan kearahnya. Jaemin pun mulai duduk diatas penis Jeno, Jaemin mengangkat dagu sang dominant dan ia tatap sensual. Memberikan kecupan ringan di bibir Jeno, dan Jaemin beri rangsangan yang santai namun pasti pada tubuh Jeno.

" Your present, sir. " ujar Jaemin yang langsung Jeno berikan seringaian andalannya. Jeno membawa kedua tangannya untuk meremat kedua pantat sintal Jaemin.

Jeno mendekat ke teling Jaemin. " I think, this the best present on my birthday. " Jeno mengecup telinga Jaemin. " Lets fuck until we meet the sun again. "

---

Bunyi antar suara yang terdengar becek itu menyeruak di kamar yang remang remang itu, desahan serta rintihan juga terdengar disana. Decitan kasur tidak dapat dilewati, suara itu seperti backsound di adegan bercinta itu. Dengan posisi sang submissive yang ada diatas dan sang dominant yang menikmati permainan yang dipimpin oleh submissivenya itu terlihat bangga.

Mother - Nomin | END. [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang