(3)-Takut

35.5K 3.5K 260
                                    

Happy reading
GUYS 😽

"Tolong nona muda berhenti!!"

Anara tidak peduli, dia tetap melempar para bodyguard dengan telur. Berlari mengejar mereka sambil melempar telur itu.

Suara tawa menggema, terdengar sampai ke lantai dua. Sungguh auranya cukup membawa kesan hangat.

Para bodyguard sudah kotor dengan telur, dan Anara sudah melempar semua telur itu.

Mereka bernapas lega kala nona muda tidak lagi melempar telur, tapi itu belum selesai sampai di sini.

Jangan lupakan tepung yang masih belum disentuh pun oleh Anara. Sedangkan Anara sudah bersiap melempar tepung itu.

Suara kikikan dari Anara membuat mereka terdiam kaku, senyum tanpa dosa itu menatap mereka dengan riang.

"Tenang kok om, mainnya belum selesai, masih ada tepung," ujarnya sambil memperlihatkan tepung itu.

"Nona muda, lebih baik nona muda tidur siang," usul salah satu dari mereka.

Anara menggelengkan kepalanya dengan cepat sebagai kata ungkapan tidak, dia membantah!!

"Siap-siap, okay?"

Mereka pasrah, menunggu apa yang akan dilakukan oleh Anara.

" Satu....... Dua....... TIGA!!" Teriak nya lalu melempar tepung itu ke arah para bodyguard.

Deg

Kesenangan gadis itu hilang kala melihat siapa yang kena, mereka membuka matanya dan melihat apa yang terjadi.

Mereka terdiam kaku, bukan mereka yang kena tepung itu, tapi Tuan muda Kenzie.

Sedangkan Kenzie mulai membuka matanya perlahan, wajahnya full dengan tepung, bahkan rambutnya begitu. Tepung itu mengotori jas mahal milik Kenzie.

"Berani nya," desis tajam Kenzie.

Anara yang melihatnya tentu panik.

"KABURR!!" Teriak nya, dia langsung naik ke lantai dua.

Sedangkan mereka yang melihat itu, menahan tawa. Sungguh, Anara sangat menghibur mereka.

"Apa yang kalian lihat, sialan!?" Bentak Kenzie. Setelah itu langsung naik ke lantai dua.

😽😽😽😽😽😽😽😽😽😽😽😽😽

Menggigit kukunya adalah kebiasaan Anara kala dirinya merasa gugup, entah kenapa dia merasa gugup hanya karena makan malam dengan keluarga pemilik asli tubuh ini.

Apalagi setelah kenakalan yang dia perbuat, membuatnya kena omelan panjang Bibi Melinda, menyebalkan!!

Dia sudah cantik dengan hodie kebesaran yang dipilih oleh Melinda, jujur saja baju milik Anara itu sangat-sangat menggemaskan di mata Anara.

"Nona muda, sekarang waktunya untuk makan malam," ujar tiba-tiba Melinda.

Hal itu membuat Anara merasa tidak yakin, tapi dia mengiyakan saja perkataan sang bibi Melinda.

Ana Or AnaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang