(39)- She's So Cute

5.9K 321 11
                                    

HALO SEMUANYA

LYA KEMBALI LAGI HEHEHEHE

LYA OVT, KEPIKIRAN RANGKING SAMA NILAI😪

HAPPY READING GUYS


Keadaan berlasung sangat menegangkan. Benar-benar hal yang agak sedikit mengkhawatirkan kala yang menjadi tawanan adalah seorang adik si kembar Al dan El.

Kedua tangan El terkepal kuat, sorot matanya menatap tajam ke arah sang musuh.

Aura persahabatan dari pemuda itu seolah tidak ada saat tatapan penuh amarah itu muncul, El melangkahkan kakinya ke gadis itu.

"Lepas atau nyawa lo hilang," ancamnya dengan penuh amarah.

Sedangkan sang lawan tersenyum lebar dengan ekspresi yang tampak tertarik. "Kalo gua pilih nggak bakal lepas, emangnya kenapa?"

El menggeram marah saat mendengar perkataan pemuda itu, kedua tangannya terkepal kuat.

Tanpa aba-aba langsung berlari ke arah pemuda itu dan menerjangnya dengan memukul wajah pemuda itu tanpa belas kasihan.

Suara pukulan terdengar sangat keras hingga membuat Anara kaget, karena ini pertama kalinya dia melihat El dalam mode ganas ini.

"Brengsek," pekik marah El yang tetap memukul pemuda itu tanpa jeda.

Sedangkan sang lawan dia tertawa keras, seolah apa yang dilakukan El tidak ada apa-apanya dan seolah puas dengan ekspresi El.

Bugh!

Pemuda itu menendang El sehingga pemuda itu mundur beberapa langkah.

"Cuman segitu?" ejeknya yang dengan tenang menghapus darah di sudut bibirnya.

"Bajingan lo Zenta," umpat El kasar.

Anara ditarik ke dalam pelukan Al. Pemuda itu mencoba memeluk Anara agar tidak melihat amarah seorang El yang selalu dikenal ramah.

Zenta, lawan El. Pemuda berperawakan tinggi dengan hidung mancung dan mata siren yang sangat khas sekali.

"You know? She's so cute," ujar Zenta pelan.

Amarah El semakin membesar. Pemuda itu tampak tak terkendali, dia kembali menerjang Zenta dan Zenta akhirnya membalas.

Adu jotos dari kedua pemuda itu tak terelakkan lagi, mereka benar-benar memiliki ambisi untuk saling membunuh.

"Jangan pernah sentuh adik gua!" ujar El membabi buta.

Zenta tidak membalas dia hanya tersenyum lebar hingga memperlihatkan deretan gigi putih yang tertata rapi dengan selipan gigi taring di kedua sisi.

"Anjing!" maki El yang terus saja melayangkan pukulan tanpa mau berhenti memukul Zenta.

Anara dibawa pergi oleh Al, dia tidak ingin gadis itu melihat seberapa beringasnya seorang El jika marah.

"Woy!" teriak Zenta yang menghentikan El dan Al.

"Gua tandain lo anak kucing," ujar lantang Zenta sambil tersenyum lebar bak orang gila.

Bugh!

Pemuda itu langsung terkapar di tanah yang kasar saat El berhasil menendang kepala Zenta dengan kuat dan pertandingan ini dimenangkan oleh El.

"Dalam mimpi lo anjing!" maki El lalu pergi beserta teman-temannya.

Kemarahan El masih menggebu-gebu dengan napas yang terdengar memburu. Pemuda itu masih belum meredakan rasa ini, dia paling payah saat mengendalikan emosinya.

Ana Or AnaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang