HAPPY READING GUYS 😍
"Siapa?"
"Hah?" Beo Anara.
"Menurut lo siapa yang jadi tersangka teror?" Tanya Nathan.
Kedua sejoli itu masih di rooftop. Mereka sedang membahas tentang teror yang akhir-akhir ini menghantui mereka.
"I don't know, but..."
"What?"
"Sadar nggak? Kalo dipikir - pikir, tujuan si peneror cuman mau mereka yang menderita mati. Karena, mereka yang kena, selalu punya masalah hidup yang berat," jelas Anara serius.
Dia seolah meringkas semua itu dari apa dari apa yang dialami oleh Jiye. Feeling nya tidak akan salah.
Nathan menoleh, menatap lekat gadis di samping nya. Anara hanya fokus menatap ke depan.
"Soo?"
"Nathan punya masalah berat, ya? Sampai kena teror?"
Hening, tidak ada jawaban dari Nathan. Dia hanya berdehem, lalu hening lagi.
"Lo juga?" Tanya Nathan.
"Nggak juga," ujar Anara sambil menggelengkan kepalanya.
"Jangan jauh-jauh dari keluarga, terutama abang lo. Jangan sampai lo jadi korban selanjut nya," peringat Nathan.
Jujur saja dia juga tidak mengerti. Kenapa? Apakah selama ini ada yang selalu mengawasinya? Sehingga seseorang itu tahu tentang keadaan nya?
"Nathan juga, ada orang yang sama-sama jadiin kita target untuk mati selanjutnya," ujar Anara balik.
Nathan menoleh ke arah gadis itu. Dia begitu terpaku melihat wajah gadis itu dari samping.
Dia tidak tahu ada apa dengan nya. Jantungnya seolah berkerja dua kali lebih cepat dengan gejolak seperti serangga yang beterbangan di dalam perut nya.
"Nathan kenapa?"
Pemuda itu langsung tersadar, tanpa sadar kedua pipi nya memerah samar. Sial! Ada apa dengan nya!? Nathan mencoba menutupi rasa malunya dengan bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.
'Shit!! Lo kenapa!?'
"Kayaknya udah mau masuk deh, ayok! Kita ke kelas," anak Anara.
"Duluan aja," ujar Nathan.
"Yaudah, Anara ke kelas duluan," ujar Anara sambil tersenyum lebar ke arah Nathan.
Nathan terpaku melihat senyum itu, lagi-lagi gejolak aneh langsung menyerangnya. Lagi-lagi terasa seperti puluhan serangga bertebrangan di dalam perut nya.
"Fuck! Gua candu senyum tu bocil," ujar Nathan sadar.
Setelah sadar dengan apa yang dia katakan, Nathan malah berteriak keras, dia dengan kasar menjambak rambutnya.
"Nathan goblok!! Lo ngomong apaan!?" Teriak nya kesal pada dirinya sendiri.
Tapi tak lama malah dia tersenyum. Dirinya aneh! Kenapa!? Hanya karena senyuman, dia sudah seperti orang gila.
Plak!
Nathan menampar pipinya sendiri. Dia seolah baru saja bisa menguasai tubuhnya yang bertingkah diluar keinginannya.
"Lo goblok, Nathan!" gumam Nathan.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Or Anara
Teen Fiction(FOLLOW DULU!!) Kecelakaan yang dialami oleh Ana malah membuatnya masuk ke dalam tubuh seorang gadis. Yang di mana gadis itu adalah anak bungsu dari seorang Duda kaya raya yang memiliki empat anak. "Demi apa Ana punya Daddy Duda? Pasti kaya, yeey...