(23)- Mau Pergi Bareng?

13.3K 1.1K 18
                                    

HALO GUYS

KETEMU LAGI SAMA LYA, ANNYEONG

HAPPY READING GUYS

Angin taman di rumah sakit begitu membuat Anara tenang. Apalagi dengan suara anak-anak yang sedang bermain, benar-benar menambah kedamaian.

"Gimana?"

"Lumayan," komentar Anara. Dia agak aneh dengan keluarga nya saat ini.

Nanti sore adalah hari di mana ia akan pulang dari sini. Sungguh dia sangat-sangat menunggu hari ini.

Bayangkan saja dia hanya diam di rumah sakit. Benar-benar memuakkan!!

"Waktunya masuk."

El dapat melihat kedua bahu Anara merosot lesu, dia hanya bisa menunggu waktu hingga waktu nya, sore nanti!!

"Yaah, padahal belum puas," lirihnya.

"Nggak papa, cuaca nya mulai panas, jadi nggak boleh lama-lama di luar," ujar El.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Saat nya sekarang Anara pulang!! Benar-benar waktu yang sangat dia tunggu.

Melinda hanya tersenyum maklum, kala melihat Ana ayang tampak semangat, berbeda dengan hari-hari biasanya.

Mereka sedang berada di dalam mobil. Tidak ada keluarga nya di sini, karena mereka sibuk.

Tapi tak apa, Anara sudah terbiasa dengan itu. Dia hanya fokus untuk menyelesaikan bayang-bayangan buruk itu.

Anara tahu jika dia pasti bisa. Dan dia bisa!! Tidak ada yang tidak mungkin, bukan?

"Kayak nya seneng banget?" Tanya Melinda berasa-basi.

Anara hanya tersenyum, dia tidak mengeluarkan satu kata pun. Benar-benar bahagia karena bisa keluar juga dari ruangan membosankan itu.

Siapa yang betah di sana?

Sampai dia tidak sadar jika dia sudah jika sekarang sudah berada di depan rumah besar yang dia sayangi.

"Ayo," ajak Melinda.

Anara menganggukkan kepalanya, dia langsung keluar dari mobil dengan cepat.

Matanya berbinar bahagia sambil menatap bangun besar di depan nya, dia dengan pelan menarik napas panjang dan menghembus nya dengan pelan.

Senyum Anara semakin merekah semakin lebar, benar-benar dia tidak sabar kembali ke sekolah.

Pasti dia sudah banyak melewatkan materi, dan Anara harus bersiap untuk mengerti banyak materi yang tertinggal.

Doakan semoga otak Anara mampu menampung semua itu.

"Nona muda Anara, baik-baik aja, kan?" Tanya Melinda.

Anara lagi-lagi merespon dengan senyuman. Dia berjalan melangkah menuju ke dalam.

Dengan cepat membuka pintu besar itu, dan terpampang lah semua isi dari rumah mewah itu.

Ana Or AnaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang