(13)- Masuk BK Lagi?

24.1K 2.2K 114
                                    

HAPPY READING GUYS
😍

"Ini kok tiba-tiba?" Tanya Anara linglung.

Bagaimana tidak, Nathan, Arthan, Al dan El, dengan serempak menodongkan minuman kepada Anara.

Gadis itu jadi bingung mau menerima minuman itu dari siapa?

"Ambil!!" Jawabnya serempak lalu saling menatap penuh permusuhan.

Anara hanya meringis, apalagi kala melirik sekitar. Semua orang menatap nya tajam bak mangsa yang akan diburu predator.

"Anara ambil semuanya deh, hehehe makasih," ujar nya sambil merebut empat minuman itu dengan sedikit paksa dan senyum canggung nya.

"Yok kantin!"

Semua orang yang ada di depan kelas Anara hanya menonton, wajah mereka menampakkan tatapan tidak percaya kala si dua kembar, dan Arthan plus Nathan malah memegang lengan Anara secara bersamaan.

Bahkan minuman yang dia bawa dengan agak susah payah, malah terjatuh dua botol.

"E-eh?"

Anara hanya diam membeku, dia tidak tahu harus melakukan apa. Apalagi posisi nya yang benar-benar membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa.

"U-udah, Anara bisa sendiri," cicit nya.

Dengan pelan melepas semua tangan yang memegang kedua lengannya. Dia tersenyum canggung ke arah mereka, lalu memungut botol minuman itu.

Setelah tubuhnya tegap, dia tersenyum lebar ke arah mereka. Dan langsung kabur dengan lari terbirit-birit.

"Gara-gara lo!!" Desis tajam Al yang langsung pergi.

Ketiga pemuda itu juga pergi tanpa mengatakan satu kata pun.

Dan hal itu malah membuat semua orang di sana tidak percaya dengan apa yang terjadi tadi.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Song - DOOMCHITA - SECRET NUMBER

Biar keren😎

"Lo udah mulai jadi jalang lagi?"

Anara yang sedang asik memperbaiki tataan rambutnya menoleh. Dia menatap bingung ke arah Misela dan Nadya.

"Maksud kalian?"

Misela berdecih sinis, dengan penuh keangkuhan dia berjalan ke arah Anara sehingga menyisakan beberapa langkah dari jarak mereka.

"Lo! Gara-gara lo kecentilan, Arthan batalin pertunangan nya sama gua, DAN ITU GARA-GARA LO!!"

Plak!!

Wajah Misela tertoleh ke samping karena tamparan tiba-tiba dari Anara. Dia menatap geram ke arah gadis itu.

"Jangan teriak di depan muka Anara!!" Bentak nya tak terima.

"Sialan!!" Teriak Misela yang malah ikut menampar Anara, sehingga gadis itu juga merasakan perih yang menjalar di pipi nya.

"Denger jalang, posisi lo emang udah pantes jadi sampah, nggak salah sih keluarga lo sebut lo sampah," ejek Misela.

Ana Or AnaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang