HALO LYA BACK!!!
HAPPY READING GUYS
Anara pikir jika dia terus bersama Al, dia akan merasa tenang, aman dan damai. Memang, tapi......
Seolah dia terjerat oleh rantai tak kasat mata yang membelenggu kedua kakinya, sehingga dia merasa pergerakannya begitu terbatas dan menyesakkan.
Sangat berlebihan, tapi itu faktanya.
"Jangan berlari!!"
Kan! Anara hanya bisa menghela napas untuk kesekian kalinya. Apakah dia boleh mencekik kakak satunya itu? Sepertinya tidak buruk, toh masih ada kak El.
"Iya," jawab Anara malas, bahkan dia mulai memelankan langkah kakinya.
Hari ini adalah hari di mana Anara akan sekolah lagi. Selama itu juga, teror itu masih ada.
Bahkan lebih parah lagi!
"Kenapa, hm?" Tanya Al.
Anara menggelengkan kepalanya, dia benar-benar lelah. Selama ini, Anara seolah selalu mimpi buruk! Entah, mimpinya bisa berupa dia dengan pandangan kosong, membawa pisau berlumuran darah dengan memandang sosok pemuda yang terkapar lemas dengan darah.
Jika diingat, Anara tidak tahu siapa sosok pemuda itu.
Duk!
Anara meringis lirih, dia mengusap jidatnya yang bertabrakan dengan seseorang. Lantas dia mendongak dan saat itu juga iris matanya langsung bertemu dengan iris mata Al.
"Anara," panggil Al lirih diikuti dengan tatapan tajam. Dia tidak suka melihat Anara melamun seperti itu, seolah memiliki banyak masalah, dan tidak suka Anara harus memiliki banyak masalah.
"Maaf," lirih Anara dengan tatapan yang betah menatap iris mata Al.
Al hanya menghela napas panjang. Tangannya bergerak mengusap lembut gadis itu.
"Jangan diulangi, bahaya!"
Anara menganggukkan kepalanya, awalnya dia ingin melangkahkan kakinya, tapi Anara malah memekik pelan saat tubuhnya melayang.
"Huwaa kak Al Lepas!!!" Teriak Anara panik.
Bagaimana tidak, Al dengan entengnnya malah menggendong dirinya ala koala.
"Diam!"
"Tapi kenapa harus digendong? Anara masih bisa jalan," rengeknya tidak terima.
"Hm," jawab Al seadanya.
Mendengar jawaban sang kakak, gadis itu menjadi kesal. Dengan kuat dia menjambak rambut Al sehingga pemuda itu memekik pelan.
"Ssh, Anara lepas," ujar Al sambil mencoba melepaskan tangan Anara dari rambutnya.
"Nggak mau!! Siapa suruh buat Anara kesal!!" Teriaknya tidak mau kalah.
"Anara, lepas!" Ujar Al sekali lagi, demi apapun! Rasanya rambut kepalanya akan copot dari kepalanya, karena saking kuatnya Anara menjambak rambutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Or Anara
Fiksi Remaja(FOLLOW DULU!!) Kecelakaan yang dialami oleh Ana malah membuatnya masuk ke dalam tubuh seorang gadis. Yang di mana gadis itu adalah anak bungsu dari seorang Duda kaya raya yang memiliki empat anak. "Demi apa Ana punya Daddy Duda? Pasti kaya, yeey...