(18)-Fakta Terbaru

19.3K 1.8K 60
                                    

HAPPY READING GUYS😍🐄

FOLLOW IG : KAILA.XARSGB

"Huh!"

Anara menutup matanya dengan erat sambil mengatur napasnya yang ngos-ngosan.

Sekarang dia berada di kantin, tangan bergerak memijit pelipis nya. Setelah selesai ulangan Harian Fisika, dia benar-benar merasa pusing.

Merasa ada yang memegang kepalanya. Anara membuka matanya, dia melirik Al yang tiba-tiba datang, pemuda itu menuntun agar kepala Anara bersandar di bahu lebarnya.

"Pusing?"

Anara menganggukkan kepalanya dengan pelan. Tangan Al bergerak mengelus rambut Anara, membuat Anara menutup matanya untuk menikmati usapan pelan sang abang.

"Nih!"

Anara membuka matanya sedikit, tiba-tiba saja matanya langsung terbuka lebar. Melihat makanan di depan matanya tiba-tiba membuatnya semangat.

Karena kepalanya lelah diajak berpikir keras dia sampai lapar, belum lagi soalnya begitu banyak dan ditambah lagi dengan uraian yang memiliki banyak jawaban walau soalnya singkat.

Tangannya juga kebas, terlalu banyak yang dia tulis. Karena menulis jawaban yang lengkap agar nilai nya sempurna.

Arthan yang datang dengan segelas es cekek terkekeh geli melihat Anara yang makan dengan lahap, sepertinya gadis itu tidak pernah makan.

"Pelan-pelan, nggak ada yang mau ambil makanan lo," celetuk Nathan.

Sejak kapan Nathan ada di sana? Bahkan satu meja dengan pemuda itu. Anara tidak peduli, yang dia pedulikan adalah perut yang terisi penuh.

Arthan yang memiliki otak jahil lantas mengambil satu bakwan di piring Anara.

Gadis itu menatap geram Arthan, dengan mulut yang penuh nasi dia menggeram tidak terima jika bakwan nya diambil.

"Lucu," gumam Arthan. Pemuda terlihat puas mengerjai Anara, lantas dia mengembalikan bakwan gadis itu.

"Tumben banget lo keluar duluan, biasanya lo teliti dulu baru mau kumpulin," celetuk Arthan kepada Nathan.

Nathan hanya bergumam, dia tidak mengatakan alasannya keluar duluan saat ulangan tadi.

"Laper," jawab nya seadanya.

"Ulangan harian nya gimana?"

Kini Arthan bertanya kepada Anara. Gadis itu tersenyum lega setelah menghabiskan makanan nya.

"Susah, selesai ulangan kepala Anara pusing. Tapi nggak papa, ini juga demi nilai bagus," ujar Anara sambil tersenyum lebar.

Memikirkan nilai nya yang sempurna dan Daddy nya yang akan memperhatikan nya, dia benar-benar merasa bahagia. Anara tidak sabar menunggu itu, atau mungkin saja dia bisa ikut seleksi olimpiade.

"Nathan," panggil Anara semangat.

Nathan menaikkan kedua alis ya seolah berkata apa.

Ana Or AnaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang