Di chapter ini, Boboiboy sebagai tuan dari para elemental
Boboiboy-master AU
Kalau ada yang mau adopsi/terinspirasi dari chapter ini monggo, Author bakal greget ngebaca book kalian
{♤}
Solar meletakkan tubuh tak bernyawa tuannya.
"Boboiboy!" Semua orang berteriak. Yang paling keras adalah sang ayah dari si anak.
"Boboiboy! Bangun lah nak! Bangunnnn!" Laki - laki itu meronta, mengguncang tubuh yang mendingin.
"Boboiboy! Janganlah macam nih!"
"Tak lucu lah!"
"Boboiboy bangun!"
Teriakan sahabatnya tak dihiraukan oleh si tubuh. Tubuh itu masih terbujur kaku tak bergerak.
Isakan tangis mulai bermunculan. Mereka tahu, tapi tak ingin menerima. Dia masih muda, kenapa harus diambil duluan?!
Solar terdiam. Melihat ritual manusia yang menangisi manusia lainnya. Aneh sekali.
Bahkan dia bisa merasakan elemental lain dalam jam kuasa menangisi kepergian sang master.
Bukankah seharusnya mereka berbahagia, karena bisa bebas?
Seharusnya dia senang dengan kejadian ini. Lalu kenapa hatinya sangat sakit sekarang?
"Oh, jadi kalian tersadar bahwa tanpa dia kalian bukan apa apa?"
"APA MAKSUDMU HAH?!" Si lelaki paruh baya itu berteriak geram dihadapannya.
Solar tak takut menghadapi pria itu. Bahkan kini lehernya tengah dicengkram pun, Solar tetap memasang muka dingin.
"Kenapa baru menangis sekarang? Kenapa baru berharap sekarang disaat dia menanti dirimu? Kau tak berhak menangisinya. Hanya si Atok-nya lah yang berhak dan mungkin teman - temannya"
Pria itu seperti tertampar. Dia melepaskan tangannya dari leher Solar.
"Kau tak punya perasaan Solar!"
"Benarkah, Fang? Bukankah kau juga marah dengan mereka yang tua?"
Tak ada yang membalasnya, karena memang benar adanya.
Mengapa harus mereka yang menyelamatkan semesta? Beban segini beratnya dilempar ke mereka. Pastilah yang tua tak punya empati sama sekali.
Mau gimana pun, segimana kalemnya diri Solar, saat ini dirinya tengah menahan diri untuk tidak menembak orang yang memanggil dirinya sebagai Ayah.
Si elemental cahaya itu mendekat ketubuh tuannya.
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Kau pikir sendiri"
Solar melepas topinya dan mendekatkan keningnya pada kening tuannya.
Inginnya tak membangunkan tuannya yang tengah tertidur, tapi dia juga ingin mata itu menatap galaksi lagi, bersama mereka.
Cahaya putih hangat mulai mengitari dirinya dan tuannya.
Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa akan menjaga bocah ini. Jika pun maut membawa bocah ini pergi jauh, dia akan menariknya pulang. Walau seluruh dirinya menjadi taruhannya.
"With the blessing of the light and the star. Please guide this soul to come back with us"
KAMU SEDANG MEMBACA
Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]
FanfictionJudul awal "Boboiboy Kakak Beradik Elemental Story" Berisi short-fanfic Boboiboy, elemental, dan kawan - kawannya dari berbagai AU Dikarenakan ide Author sangat banyak dan butuh tempat peluapan, maka book ini dirombak dan diperbaharui menjadi sepert...