Tahu chapter Tuan? Nah ini sebenernya masih nyambung dengan chapter itu. Bisa dikatakan chapter ini dulu yang muncul sebelum chapter Tuan.
\◇\
"Hah.... hah..." hal pertama yang Solar lihat adalah hamparan putih salju disusul oleh pohon pohon besar berserakan disana sini dan suhu yang turun.
"Ungghhh" Boboiboy yang kini menjadi bayi, akibat alien bang*** plus durjana menggigil dalam gendongan Solar.
"Huff... tuan kedinginan..." Solar perlahan memperbaiki gendongannya. Melepas jaket kebanggaannya untuk dikenakan sang tuan yang kini bertubuh kecil dan rentan.
Boboiboy imut tertawa kecil saat kehangatan merambat ke seluruh tubuhnya. Dia menatap lurus ke manik Solar yang ditutupi visor.
"Sial, ini dimana?. Dilihat dari ekosistem... aku berada di planet dengan iklim tundra. Ice pasti suka kesini" Solar mulai bergerak. Dirinya harus menemukan tempat istirahat yang aman. Dia khawatir pada Boboiboy. Takut saja si bayi akan sakit jika terekspos udara dingin terus menerus. Walaupun jaketnya bisa meredam dinginnya suhu, tapi yang pasti Solar tidak ingin mengambil resiko lebih.
Pohon - pohon pinus tinggi dengan pencahayaan bintang yang mulai remang membuat Solar harus ekstra hati - hati. Dia tidak tahu makhluk macam apa yang mendiami tempat ini dan juga elemennya melemah disaat hari berganti gelap.
Kabut tipis berhembus melepaskan CO2 ke udara. Solar memperhatikan terus Boboiboy dalam gendongannya. Bayi itu juga tetap menatap Solar, bahkan tidak merengek ataupun bergerak.
"Tuan lapar?"
Hanya huruf vokal menjawabnya dan Solar bisa menebak kalau Boboiboy pasti lapar.
"Buah apa yang bisa dimakan di sini? Apakah beracun? Bagaimana memberikannya nanti ke tuan? Apa baik - baik saja diberi makan nanti? Haruskah aku mencari susu? Tapi apakah ada hewan yang menghasilkan susu—" pemikiran Solar sudah merambat jauh sampai - sampai dedek Boboiboy harus membangunkannya dengan tepukan pelan di dada.
"Tuan?"
Mata imut itu kembali menatap mata silver Solar. Jika saja situasinya tidak mencekam seperti ini pastilah sudah dia peluk bagai boneka.
Sangking imutnya loh.
"Apakah ada pemukiman makhluk disini? Atau planet ini masih pada tahap satu?"
Solar menemukan air terjun yang airnya dingin sekali hingga harus ia panasi menggunakan tangannya.
Si bayi mengecap ecap saat Solar meneguk air yang diminumnya. Untuk memastikan bukan racun yang tuannya minum.
"Hmm air biasa" lalu memberikan air itu pada Boboiboy. Si dedek meminumnya dengan nggak sans dan menepuk nepuk tangan Solar untuk minta lagi.
"Sabar tuan, ini sedang saya panaskan"
Dia mungkin tampak kalem dari luar, tapi di dalam, Solar dah puyeng bukan kepalang mencari cara agar bisa kembali ke stasiun T.A.P.O.P.S
\◇\
Sayangnya, kelanjutan Chapter ini dalam Bahasa Inggris 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]
FanfictionJudul awal "Boboiboy Kakak Beradik Elemental Story" Berisi short-fanfic Boboiboy, elemental, dan kawan - kawannya dari berbagai AU Dikarenakan ide Author sangat banyak dan butuh tempat peluapan, maka book ini dirombak dan diperbaharui menjadi sepert...