Bungsu

1.4K 107 57
                                    

Dan sudah seperkian kalinya bocah bermata silver itu sukses membuat bocah bermata ruby marah.

Dia sih bodoh amat, menganggap sang kakak sangat kanak - kanak, masih terpengaruh lekat dengan emosi.

Bocah itu duduk dengan gusar di bawah pohon yang rindang. Menidurkan dirinya sambil melirik langit luas disisi kirinya.

Kenapa semua orang menganggap dialah yang paling tua? Dia itu adek mereka dengan urutan terakhir. Mereka juga tahu sendiri yang terlahir duluan adalah Thorn (well sebenernya yang tahu hanya ibunya, pak berdikari, dan Tok Aba) tapi oh ayolah... dia juga ingin dimanja layaknya Thorn. Dia itu yang bungsu woy!

Bukan karena harga dirinya yang menyahut untuk menjadi mandiri ataupun ego yang selalu berbisik jadi yang terbaik. Terkadang semua kedewasaan atau kemandirian itu melelahkan. Dia juga ingin bisa bersantai dengan para saudaranya  bukan terus menerus menggapai nilai dengan segala tantangannya yang terkadang membuat kepalanya sakit.

Dia juga butuh sandaran. Yang mengetahui betul apa yang dia harapkan. Inginkan.

"OwO? Solar ngapain tiduran disini?"

"Ya tahu sendirilah ngapain, masih ditanya"

Thorn merengut, adeknya itu tak seperti biasanya berkata sarcas padanya.

"Adek, kenapa sih? Lagi ngambek?"
Mendengar kata itu, Solar menutup wajah sekaligus telinganya yang memerah dengan topinya, berharap kakaknya tak melihatnya.

"Nggak ada dan berhenti memanggil ku adek!"

"Adek kan adek Thorn, jadi jelas dong Thorn manggil adek, adek"

"Pusing aku denger penjelasan situ"

Thorn duduk dan mengpupuk kepala Solar.

"Kenapa, dek? Sini ngomong sama Abang Thorn"

Solar tetap diam memilih untuk menikmati belaian Thorn ketimbang harus menjawab pertanyaan.

"Adek capekkah? Capek jadi dewasa?" Tidak mendengar sautan dari lawan bicaranya, Thorn membuka topi yang menutup wajah adeknya dan menemukan bahwa Solar tertidur.

"Ih nggak adil main tidur aja!"

Thorn mendengarnya. Samar tapi jelas curahan hati yang terbungkus dalam igauan yang jelas keinginan adeknya yang tak tersampaikan

"... ingin sekali saja... kalian menganggapku yang bungsu..."

🎶

Yeyyyyyy dah nyampe Chapter 101 nihhhh

Seperti yang Nee janjikan, Nee bakal buka request!

Ayo, kini waktunya kalian ngide dan Nee bakal memilih ide yang paling menarik untuk dijadikan chapter!

(Give me inretesting idea. I might make it into a chapter or chapters!)

Komen disini requestnya~ 🏁

Btw maunya open request di chapter 100 tapi pas chapternya english jadi yaaaaa baru bisa sekarang

Skuy ikutan!

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang