Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]

Messiah

Yap, dari judulnya ini adalah chapter dari Messiah (English)

Sebenernya sih ini yang ori, yang belom ada campur tangan bahasa Inggris

Ini Messiah-AU, dimana seseorang dikorbankan untuk kesejahteraan makhluk

Terinspirasi oleh lagu, Gale of Song

Kalian tahulah siapa tokoh utamanya~

Author mohon maap duluan

|♡|

"Ini dimana?"

Hitam.

Hanya kegelapan yang dapat ia lihat.

Solar merangkak perlahan lalu terbangun, memandang ruangan tak bewarna.

Bisu, dingin, mati.

"Apa yang harus kulakukan?" Tanyanya pada kegelapan.

Hening adalah jawaban yang dia terima.

Kesendirian ini, membuatnya takut.

"... aku takut... tolong..." Solar meringkuk dalam diam.

Hitam ganas mulai merambat keseluruh tubuhnya.

"Solar jangan takut, Thorn disini" matanya terbuka, mencari sosok yang menyebut namanya.

"Kak Thorn? Kakak dimana?" Teriaknya pada kegelapan, tapi lagi lagi tak ada yang menjawab

"Apa aku mulai gila?" Tawanya kecut.

Secuil cahaya muncul berpendar dihadapannya. Solar bingung sekaligus merasa tenang. Setidaknya dia tidak sendirian.

Bola cahaya itu memutarinya sekali lalu melebar menampilkan gambar bergerak.

"Itukan... Kak Thorn? Bentar... ini ingatanku?" Gambar atau video itu menampakkan wajah Thorn yang tersenyum sumringah dan sedang sibuk menangani tumbuhannya.

"Solar lihat deh. Sunny berbunga besar"

"Kak kok dinamain Sunny?"

"Hehehe, soalnya mirip kayak Solar"

"Kak, aku itu manusia"

Solar terkekeh kecil menonton itu.

Bola bola cahaya lain bermunculan terbang kesegala penjuru arah menampilkan berbagai memori dirinya dengan saudaranya yang lain.

"Cih, begini saja kau tak tahu"

"BWAHAHAHAHAHA, sorry Sol sengaja!"

"Berhenti begadang dan menghabiskan stok kopi!"

"Ululululu ku seret kau keluar rumah"

"Hoamm..... perlu apa? Ha? Nggak mau jadi kelinci eksperimen" 

Semua memori itu memutari Solar, memberi kehangatan yang berbeda.

Ya. Itu lah dunia nya.

Bagai tata surya.

Enam planet mengitari matahari. Membuatnya tak sendiri.

Enam memori yang selalu menguatkan Solar, bahwa dia tidak sendiri. 

"Kak..." Solar tahu. Ini mungkin kali terakhir dia akan menghirup udara yang sama dengan mereka. Kali terakhir dia bisa melihat dunia yang sama dengan mereka. 

Cincin cahaya lambat laun terbuat, mengitarinya.

Solar meraba dadanya. Panas rasanya. Seperti kekuatannya, seluruh raga dan ruh tengah dipersiapkan untuk bertarung yang terakhir kali