Gabut

886 84 8
                                    

"Oy Kompor belikan aku es krim"

"Oy Kran Cucian Piring, situ kan punya kaki kenapa nggak jalan sendiri"

Yap tumben sekali Ice mencari gara - gara pada abangnya yang beda cuman beberapa menit. Rumah Tok Aba hanya diisi oleh mereka berdua... eh nggak ternyata ada makhluk lain yang menyimak perbincangan mereka.

"Hmmm satu sama" Si pemakai kacamata jingga itu menulis score di notenya merasa tertarik dengan ilmu menghina/melecehkan yang kedua abangnya lakukan.

Maunya Solar tadi mengacangi mereka berdua, tapi karena yang mengawali insulting ini Ice yang mageran makanya Solar memutuskan untuk menonton.

"Mata mu ada di kaki ya? Makanya nggak ngelihat aku lagi ngapain?" Blaze yang malang, sedang mengerjakan pr matematikanya.

"Mata ku ada di batin, soalnya abang telah melakukan banyak dosa makanya gua bantuin untuk mendapatkan pahala, biar hawa panas neraka sedikit menjauh lah dari rumah ini"

"Maksudmu hawa neraka itu apa?! Gua gitu yang bawa?"

"Wah syukurlah sadar diri" Ice menyunggingkan senyum remeh.

"Satu score untuk Abang Ice"

"Hah, kalau pun aku membelikan mu ice cream, nggak mikir kah perutmu akan menangis terus membengkak macam tahun - tahun yang lalu?"

"Oh wow... Bang Blaze telah melangkah ke zona merah" Solar mengantisipasi perlawanan dari Ice.

"Hoh~ lebih baik membengkak daripada berbuat dosa, kalau tidak salah tahun yang amat lalu seorang bocah membakar kandang ayam karena dia pikir ayamnya kedinginan... sungguh pemikirannya dibawah anak sd. Yang ada ayamnya jadi ayam bakar"

"Wow jawabannya lebih tajam lagi..." Solar mengambil beberapa langkah mundur, menjauh dari meja makan. Dia sempat melihat seseorang di jendela.

"Kau—!" Blaze ingin sekali menghajar senyum Ice. Benar saja, Blaze tak bisa mengontrol amarahnya dan melayangkan pukulan pada wajah Ice. Sebelum mengenai sasarannya, pukulan Blaze dihadang terlebih dahulu oleh tangan lain.

"Kalau kelahi jangan dirumah" suara dengan penekanan itu membuat kedua bocah adu bacot tadi menoleh.

"A-abang Hali?!"

"Kenapa kesini?"

"Kepala ku cenat cenut, dan ternyata kalian yang membuat kepala ku sakit"

"Mana bisa nyambungnya kek gitu!"
Blaze mencari keberadaan si bungsu yang sekarang sedang minum kopi dengan tenangnya.

"Pasti Solar kan yang mengadu!"

"Apa sih? Aku loh dari tadi bikin kopi"

Dan terjadi pertengkaran lain antara Blaze dan Solar sedang Ice sudah tidur entah sejak kapan. Halilintar memutar bola matanya melihat adek - adeknya yang nggak jelas.

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang