ToD part 16

697 67 19
                                    

Halilintar mau baca novelnya pas tiba - tiba muka gantengnya kena tampar kertas melayang.

"As—" si doi berhenti mengucapkan kata - kata mutiara saat membaca si kertas dari galaxiagacha_29

"As—" si doi berhenti mengucapkan kata - kata mutiara saat membaca si kertas dari galaxiagacha_29

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hoohh~" babang merah langsung garcep menuju satu - satunya lab yang ada dirumah.

"Lu gua tembak nih?!"

"Tembak aja, gua pasti terima kok"

Siapa yang nggak kesel pas enak - enak mau bikin reaksi kimia, pintu dibuka dengan tidak sopan. Untung tabungnya nggak dia buang ke muka orang.

"Mau apa lu?"

"Mau lu"

Fokus Solar masih pada pekerjaannya jadi perkataan tadi bagai semilir angin doang. Dia dah eneg ngelihatin muka terlalu cogan si Hali.

Si jutek mah agak kesel karena dianggep radio rusak. Dia mendekat ke Solar dan tentu saja Solar otw ngejauh. Hatinya dah memaki Halilintar yang sekarang malah meraba tubuhnya.

"Lu! Lu mau gua sawat pakai reaksi kimia ya?!"

"Beneran? Nanti lu nggak bisa tidur 2 hari gegara harus bikin yang baru"

Emang bener sih, ya udah deng dengan perlahan Solar menaruh gelas beker. Terus nyiapin sarung tangannya deh, mau nembak.

"Berhenti Hali"

"Maaf tapi gua kena dare dan lu korbannya"

"Maksud lu—?!"

Halilintar malah menjatuhkan mereka berdua di sofa terdekat. Tangannya juga mulai melakukan aksi untuk menggelitiki Solar.

Solar menatap Halilintar horor sebelum mulutnya tak tahan lagi menahan tawa.

"BWAHAHAHAHAHA!! BERHW—HAHAHA HENTI!!!"

"Nggak mau"

Halilintar makin gencar melakukan kelitikannya dari pinggang Solar menuju perutnya lalu punggungnya dan telapak kaki. Intensitas tawa Solar pun dibuat naik turun oleh Halilintar.

Sampai yang dibawah merasa bising mendengar tawa tak elit dari atas.

"Haha— cukup— hik— haha" melihat wajah Solar yang berlinang air mata, Halilintar berhenti dan melihat mahakaryanya.

Wajah dan tubuh Solar berpeluh akibat ketawa yang lama. Si pemilik tubuh ngos - ngosan dibawahnya.

'Sialan...' Halilintar meneguk ludah. Dia jadi pingin lebih.

Pas baru mau menyibak baju Solar seseorang nyelonong masuk.

"Woey Sol lu berisik amat dah— err... maaf mengganggu monggo dilanjutin"

"Heh! Maksud lu apa an?!" Suara Solar boleh aja serak tapi dia masih punya energi buat teriak.

"Blaze... kunci pintunya"

"Siap bos!"

"Heh! Apa ini?! Dan lu megang apa kuc?! Berhenti woey!! Halilintar stop!!"

Blaze dengan cekatan mengunci pintu lab Solar dan berharap keduanya dipermudah.

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang