Ehem ola Readers
Author agaknya merasa bersalah membuat kalian menangis atau terenyuh pada chapter Tuan.
Suka kah sama chapter Tuan?
Kalau suka masih ada beberapa angst chapter selanjutnya
Chapter kali ini nggak angst
>♡<
Solar jalan kesana kemari nggak nentu arah. Mau tahu dia ngapain? Si doi lagi main loh. Iya main game sekaligus olahraga yang gamenya diberi nama Go Pokemon. Si doi sih sebenernya malez banget keluar rumah. Jangankan gitu keluar kamar aja dah ogah ogahan. Tapi karena mereka lagi lomba buat cari pokemon, alhasil si doi mau nggak mau nyari deh.
Solar kini menggunakan kemeja tipis putih dengan daleman lengan panjang krem. Tak lupa topi dikepala, si bocah mulai keluar dan mencari pokemon.
"Mana sih?" Dirinya tengah sibuk mekihat layar ponsel hingga tak menyadari banyak remaja perempuan malu malu cari pandang.
Solar sebenarnya udah nemu in pokemon setengah jam yang lalu... tapi si pokemon incaran aka pikachu malah lari entah kemana, mungkin milik seseorang(?)
"Hahhhh main game aja susah banget njir. Mana lagi keluar tenaga" ucapnya lelah melihat lapangan didepannya yang dia jadikan tempat hunting pokemon.
Merebahkan diri ke rumput hijau, Solar menatap langit dan dengan iseng mengarahkan gadgetnya ke matahari.
"Ha? Apaan ini? Ada pokemon di matahari?!" Si bensin kaget cuy saat melihat dilayar screen gamenya ada pokemon dengan bentuk menyerupai singa berbulu kuning cerah tengah memandang(?) dirinya.
"Niat bener dah developernya naruh pokemon di matahari... emang ada yang bisa ngambil nih pokemon?" Diculeklah Masterball hasil top upnya tadi sebelom main, lalu dilempar ke si pokemon misterius.
Dalam sekali lemparan si pokemon masuk dan tak lama bunyi ting menandakan bahwa Solar telah menangkap si pokemon....
Boh kok nyaman bener njir?!
Dan nggak berselang lama kemudian dunia server Go Pokemon mendadak rame. Mari kita skip yang ini dan fokus kembali ke Solar yang bingung ngelihatin pokemonnya yang juga sama bingungnya dengan dirinya.
Si pokemon mengaum lalu menatap Solar dengan tatapan penasaran.
"Situ pokemon apa? Keluaran baru?"
Si pokemon mah cuman jilat kakinya."Auk ah gelap mau balik lelah diri ini"
Sesampainya dirumah bukannya disapa dengan manis oleh saudara saudaranya ini malah langsung disambut oyakan dari Blaze.
"SOL!"
"EH ANJIR STOP PLEASE, PUSING PALA GUA!"
"WEEEEEE SAPA DAH NIH YANG DAPET LEGENDARY POKEMON MATAHARI?!" Taufan teriak kek orang lagi kesurupan.
"HUWEEEEEE NGGAK ACIK LAAAAA" Thorn merasa kalah saing dengan mereka semua.
"Hmm... Pikachu ku lucu" kalian tahu lah siapa ini.
"Zz...zzz...." ini juga kalian tahu.
"Diem, bisa nggak?!" Wah Gempa sudah turun tangan bung, sudah siap dengan sarung tangan tanahnya.
"Napa sih? Mereka bertiga?" Tanya Solar pada Gempa.
"Lagi merana gegara nggak dapet Legendary Pokemon"
"Ohhhh"
"Woi kan dah semua disini ayok tebar pamer, mau lanjut tidur gua!" Ice sedari tadi nungguin mereka bosen, pingin bobok tapi saudaranya semua pada ngerusuh.
"Dari bang Hali dulu"
"Kenapa mesti gua dulu sih? Ya udah gua dapet pikachu puas lo?!"
"Gua sih nggak kaget bang" Taufan masang wajah oh ya udin.
"Kalau aing dapet Pidgeot" sambung Taufan dengan wajah smug.
"Idih baru gitu doang dah smug lu angin"
"Diem lu ayam"
"Aku dapet golem"
"Ini juga aku nggak kaget"
"Ku kira kamu dapet Steelix, Gem"
"Mau nya sih gitu, tapi susah carinya"
"Kalau gua dapet Blaziken dong plus mega evol"
"Sorry nggak kaget kalok lu cari yang namanya sama kek lu" Halilintar bercuit tajam.
"Auch atit"
Taufan dan Thorn tertawa terbahak - bahak melihat Blaze tertohoq.
"Kalau gua dapetnya Ninetales…"
"Dih apa bagusnya?"
"... versi alolan" ucap Ice. Yang lainnya pada penasaran dong.
"Bjirrrr lu nemu dimana Ice?"
"Ada deh" padahal Ice nemunya di kulkas kemaren secara nggak sengaja pas mau ngambil es krim.
"OwO Thorn dapet Roserade nemu di kebun belakang"
"Biar kutebak, sembunyi dibelakang mawar kan?"
"OwO! Kok Abang Taufan tahu?"
"Iya, soalnya kemaren mau nangkep tapi kagak mau"
"Oy sol lu dapet apa?" Blaze kini balik tanya ke si paling bontot.
"Ya dapat pokemon lah"
"Ya namanya apa cuy"
"Mm bentar gua belom sempat lihat"
'Gini amat nolep ama game' Blaze menggerutu.
Solar pun membuka aplikasi Go Pokemon dan terlihat pokemon tadi masih berada ditempat yang sama, menatap dirinya.
"Namanya... mmm... bentar dimana sih? Oh ya namanya Solgaleo"
Taufan dan Blaze keselek es teh, Halilintar natap aneh kek Solar jadi alien, Gempa ngedip ngedip mata, Ice ma bobok, sedang Thorn dia kagak paham.
"ANJIR!!! WADIDAW JADI LU YANG DAPET LEGENDARY POKEMON?!"
"LU KESAMBET APA BISA DAPET?!"
"LU ABIS KE DUKUN YAK?!"
"LU NYANTET DARIMANA?!"
"LU—"
"BERISIK NJING!"
"Lah! Ya mana gua tahu kalau yang gua dapet itu Legendary Pokemon! Wong dia cuman diem aja pas gua tangkep!"
Sangat klise sekali. Sangking klisenya sampai membuat Taufan dan Blaze ingin mengeroyok nya.
"Oho~ jadi aku yang menang kan?~ hihihihi kalian semua harus mau menjadi kelinci percobaanku"
Semua kembaran baru menyadari betapa mengerikannya jika si bungsu yang menang.
"TIDAKKKKKKKKKKK"
KAMU SEDANG MEMBACA
Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]
FanficJudul awal "Boboiboy Kakak Beradik Elemental Story" Berisi short-fanfic Boboiboy, elemental, dan kawan - kawannya dari berbagai AU Dikarenakan ide Author sangat banyak dan butuh tempat peluapan, maka book ini dirombak dan diperbaharui menjadi sepert...