"Ice, berat badanmu naik lagi ya?"
Dalam sekejap mata orang yang mempertanyakan massa tubuhnya itu langsung dibanting ke bawah.
"ADUH"
"Mampus"
"Mulutmu Ice!"
Sekarang Ice yang balik dibanting oleh orang tadi.
"AWW! Lu sendiri yang cari mati. Udah gua omongin jangan nanyak yang begituan, masih ditanya!"
"Paling nggak lihat dulu dong siapa yang situ banting"
Terlihat perempatan imajiner muncul di kening Gempa.
"Eh?! Abang Gempa! Ice nggak sengaja!"
"Sengaja lah itu namanya!" Gempa berkacak pinggang sambil menarik Ice berdiri dengan agak kesusahan.
"Ishhhh sensitifnya dirimu itu sama berat badan" si tertua ketiga membenarkan apron yang dia kenakan pada posisinya sambil meraba kepalanya yang sakit akibat dibanting Ice.
'Kuat juga nih anak'
"Maaf" merasa bersalah Ice meminjamkan tangan esnya untuk meredakan cenat cenut yang muncul.
"Kalau kau merasa bersalah maka bantu aku masak"
"Alah tak mau Bang. Ice naq tido"
"Tidur terussss! Nanti kalau berat badanmu naik bukan salahku"
"Hiishhhhh, salahkah aku tidur?"
"Nggak salah Ice, cuman kamu tidur kek orang mati... nggak bangun - bangun untung masih bernafas. Dan juga, kita nggak tahu sampai kapan Tuhan memberikan kita hidup. Gunakan dengan baik, Ice"
"Iyaaaaaaaaaaaaaa, ya udah sini kubantu"
💭
"... aku menyesal tak menghabiskan waktu bersama kalian"
Didepan matanya hanya tubuh berserakan akibat perang yang berkepanjangan dari dua kubu yang salah paham. Dari tumpukan badan itu, enam wajah yang paling Ice kenal ikut tergeletak pada tanah bersalju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]
FanfictionJudul awal "Boboiboy Kakak Beradik Elemental Story" Berisi short-fanfic Boboiboy, elemental, dan kawan - kawannya dari berbagai AU Dikarenakan ide Author sangat banyak dan butuh tempat peluapan, maka book ini dirombak dan diperbaharui menjadi sepert...