Terkenal

825 77 38
                                    

"Hahhhh.... emang bener minum es teh panas itu enak"

"Selera abang aneh"

"Katakan itu pada manusia disampingku yang setiap harinya minum air tinta"

"Woey! Ini tuh namanya kopi! Minuman orang pintar"

"Bukannya minuman pendekat pintu ajal ya?"

"Minumannya abang emang nggak juga?!"

Halilintar cuman diam aja. Menyesap Americano yang dia pesan diiringi oleh celotehan nggak guna dari kedua adeknya. Kenapa Halilintar mau nongki bareng sama mereka? Karena dia kalah taruhan oleh Taufan dong. Adeknya yang paling tua itu kalau masalah taruhan pasti 99% menang, 1% kemana? Ada ditangan Gempa.

Tuh kan mereka mulai menarik perhatian orang - orang yang lewat. Untung muka batunya Halilintar itu bersertifikat seumur hidup, kalau nggak mungkin dah sejuta kali dia harus ganti, apalagi punya adek yang ketidakjelasannya setara dengan jalan hidup kalian.

"Diem"

Sayangnya si putih ama biru muda nggak mendengarkan.

'Kenapa juga gua bawa dua peliharaan rumah kesini?'

Maunya ninggalin nih dua peliharaan biar dipungut ama orang lain tapi kok banyak orang yang mendekati mereka. Halilintar jadi risih.

"Kakak, boleh minta fotonya?"

Ketiganya langsung noleh ke gadis unyil yang memanggil mereka.

"Lah Pipi?"

"Pipi sendirian kesini?"

"Nggak Pipi kesini bareng Papa"

Ketiganya menoleh ke bapak - bapak yang lagi ngoceh didepan meja pemesanan.

"Ohhhhh"

"Jadi boleh ya kak?"

"Boleh aja sih" Solar menjawab. Biasalah nih anak kalau ada yang minta foto langsung diladeni... tapi khusus untuk orang yang dia kenal.

"Kami bertiga nih?" Ice lagi nyedot kekasihnya (es cokelat panas).

"Iya!"

"Kenapa minta foto kami?" Si sulung kek agak gimana gitu kalau disuruh foto.

"Soalnya temen Pipi nggak ada yang percaya kalau Pipi punya kakak yang ganteng!"

Keselek? Tentu saja itu Ice.

Merona? Tentu saja itu Halilintar.

Kalau Solar? Dia langsung menata para abangnya biar kelihatan cakep didepan kamera.

"Siap, Pipi. Ayok kita tunjukan ke teman - temanmu itu kalau kau punya abang ganteng!"

"Eh Sol tunggu dulu!"

Beberapa cekrekan dan jam kemudian, instagram Pipi tembus 2 juta like yang mana membuat Solar kepeleset di kamar mandi.

"Aduhhhh"

"OwO tadi banyak orang nyeret Thornie..." si dedek gemoy laporan ke pada kakaknya.

"Ha?! Nyeeret?!"

"(T^T) hooh... mereka minta gambar Thornie dan lihat... pipi Thornie merah... atitt..."

Halilintar ngelihatin muka adeknya yang iritasi akibat di jiwit.

"Berani - beraninya...."

"Aku nggak ditanyain baik - baik aja gitu?" Ini korban terpeleset kamar mandi.

"Ada apa sih dengan orang - orang ini?" Gempa denger dari dapur rengekan Thorn. Centong sayur ada ditangan. Siap perang dengan orang yang berani - beraninya ngelakuin itu pada adiknya.

"Hey! Itu banyak orang didepan rumah ngapain?!" Kali ini Blaze yang komplain baru balik dari supermarket beli pakan ternaknya. Sedari tadi balik pulang banyak orang yang mau menariknya, ingin menghirup keteknya kata mereka.

Ah yang bener? Salah denger keknya lu Blaze

Belom juga diproses omongan Blaze tiba - tiba terdengar teriakan manly dari depan rumah.

"Itukan suaranya Bang Upan?!"

Mereka keluar dari rumah lalu disuguhi oleh... lautan manusia yang sedang mencoba untuk menarik baju Taufan dari tubuhnya.

"HEH KOK BISA BEGINI?!"

"KYYAAAAAAAAA"

Konsekuensinya? Mereka hampir jadi korban akibat foto dengan Pipi. Banyak manusia bermalam didepan rumah boel karena mereka ingin berfoto dengan mereka. Oh ya satu hal lagi, Halilintar mendadak jadi hantu gentayangan. Korbannya? Jelas lah si bungsu.

"MANGKANYA KALAU NGELAKUIN SESUATU DIPIKIR DULU! KATANYA LU PINTAR?!"

"MAAP AKU NGGAK TAHU KALAU AKHIRNYA JADI KEK GINI!!!"



"Hmmmm tak apakah memberikan alamat kakak ke mereka?"

🤣

Pesan yang bisa dipetik dari cerita di atas?

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang