27

12.7K 800 26
                                    

Pagi ini Denis dia buat bingung, ada apa dengan warga sekolahnya ini, kenapa mereka menatap Denis dengan pandangan jijik? Denis tidak tahu.

Denis menatap sekitarnya, mereka dengan terang-terangan membicarakan dirinya, menjelek-jelekkan namanya, Denis tidak tahu apa yang telah terjadi.

"DENIS" panggilan seseorang itu menyadarkan Denis, itu Reza yang berlari ke arahnya dengan wajah khawatir.

"Kenapa ja?" tanya Denis ketika Reza telah sampai di hadapannya.

"Gak ada, ayo ke kelas" ucap Reza seraya menggapai tangan Denis untuk ia gandeng.

"Ja, kok mereka dari tadi ngeliatin gue kek gitu" tanya Denis kepada Reza yang dimana membuat Reza diam. "Dia belum tahu?" batin Reza bertanya.

"Ja" panggil Denis karena Reza tak menjawabnya. Ketika berbelok menuju kelasnya, langkah mereka terhenti karena bertemu dengan seseorang yang kini Denis benci.

Reza menatap datar Ozy yang berada di depannya begitu pula Ozy membalas tatapan Reza tak kalah datar. Sedangkan Denis anak itu semakin menggenggam erat tangan Reza dan semakin mendekatkan diri kepada remaja itu.

"Brengsek" ucap Reza seraya menatap Ozy kecewa, itu bukan Ozy.

"Gue tau" ucap Ozy penuh penyesalan, Ozy menatap Denis yang tak ingin menatapnya sama sekali.

"Yaudah lo minggir, dan jangan deketin Denis lagi walaupun lo abangnya, ingat lo itu abangnya!! dan lo itu bukan abang yang baik!!" tekan Reza kepada Ozy. Reza dengan segera menyeret Denis meninggalkan Ozy dengan rasa bersalahnya.

Sampai di kelas, semua teman-teman kelas menatap Denis dengan tatapan sulit diartikan? tetapan itu sama dengan murid-murid tadi dan beberapa dari mereka menatap dirinya jijik. Reza tetap berjalan menuju meja mereka tanpa menghiraukan teman sekelasnya.

"Jaa...Mereka kenapa?" tanya Denis khawatir, apa yang telah ia lewatkan?

Masih sama, Reza sama sekali tak menjawab pertanyaan Denis dan dapat Denis lihat muka merah seperti menahan amarah milik Reza.

"DENIS" teriakan itu membuat seluruh atensi sekelas teralihkan dan menatap ketos yang baru saja berteriak itu, Rizky berlari menghampiri Denis tanpa menghiraukan tatapan-tatapan mereka.

"Lo gapapa kan?" tanya Rizky yang menatap Denis khawatir, dan Denis menjawabnya dengan anggukan.

"Tapi ky, kenapa mereka semua natap gue kek gitu?" tanya Denis yang di mana membuat Rizky berbalik badan dan memarahi mereka.

"LO SEMUA JANGAN NATAP DENIS!! GAK ADA YANG LAIN APA!! TATAP AJA NO LOBANG HIDUNG TEMAN SEBANGKU LO!!" otomatis mereka semua mengalihkan pandangan.

"Kyy" panggil Denis, kenapa sahabatnya itu emosi?

Denis menarik pergelangan tangan Rizky agar duduk dan merendakan emosi. Reza yang melihat itu mengelus lembut kepala Rizky.

"Tenang" ucap Reza untuk menenangkan kekasihnya itu.

"Ck kalian bisa jelasin gak ini kenapa, gue dari tadi nanya kalian gak pernah jawab" ucap Denis kesal, benarkan sedari tadi dia bertanya terus menerus?

What Is My Gender?[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang