Sudah dua minggu semenjak kejadian bongkarnya aib Denis, kini sekolahnya mulai aman dan damai walaupun ada beberapa siswa atau siswi yang masih menganggapnya aneh.
Fathir sudah meminta maaf kepada Denis, sedangkan Eriza entah apa yang telah terjadi kepada gadis itu karena tak ada kabar sama sekali tentang dirinya bahkan batang hidungnya pun tak terlihat di sekolah.
Pagi ini Denis sedang duduk sendirian di kelas, kenapa? karena dia orang pertama yang berada di sekolah pagi ini. Subuh-subuh sekitaran jam empat Denis tiba-tiba terbangun dan tak bisa tidur kembali jadi ya beginilah jadinya.
"BUSETT TUMBENAN LO DATANG CEPAT" teriakkan seseorang membuat Denis terkejut, itu Lilis yang baru saja datang.
"Terserah gue lah" balas Denis acuh.
"Ciee lahh ngambekan" Lilis berjalan menuju mejanya dan menaruh tas miliknya sembarang, Lilis menghampiri Denis yang duduk termenung.
"Ehh kenapa lo?, sakit?" tanya Lilis seraya menyentuh dahi Denis dengan punggung tangannya, sekedar untuk mengecek suhu Denis.
"Lo panas Den dan lo pucat" ucap Lilis seraya duduk di depan Denis untuk menatap lebih jelas muka pemuda tersebut.
"Gue gak apa-apa Lis" mata Lilis menyipit tak suka.
"Gak apa apanya muka pucat kek gitu" Denis hanya mendengus, Denis menelungkupkan kepalanya di atas lengannya yang terlipat di atas meja dan mulai memejamkan matanya. Lilis mendengus dan kembali ke mejanya ketika ia melihat teman duduknya sudah datang.
09.30 am
Bel istirahat telah berbunyi, kini Denis beserta kedua sahabatnya tengah berjalan menuju kantin. Tak heran lagi bagi Denis yang melihat beberapa siswa atau siswi yang melihatnya dengan tatapan aneh.
Ketika melihat ada satu meja yang kosong dengan segera Rizky menarik lengan Denis perlahan dan dengan kasar mendorong Reza untuk segera pergi memesan makanan keduanya.
"Lo makin keliatan pucat, apa gue harus kasih tau bang Ozy?" Denis menggelengkan kepalanya tanda tak perlu.
Rizky pun membalas Denis dengan anggukan tanda paham.Tak berselang lama, Reza datang dengan kedua tangannya yang penuh. Dengan perlahan Reza meletakkan makanan yang kedua sahabatnya inginkan dan kembali pergi meninggalkan keduanya untuk mengambil makanan miliknya.
"Makan yang banyak biar gak sakit" peringat Rizky, Denis hanya membalas Rizky dengan anggukan. Dengan perlahan Denis memakan makanannya tanpa menghiraukan Rizky yang masih menatapnya dan Reza yang sudah kembali.
Brakk
Uhukk Uhuk
Dengan sigap Rizky memberikan air kepada Reza yang tersedak akibat gebrakan meja yang tiba-tiba itu, Reza menatap tak suka Celsi yang baru saja menggebrak mejanya.
"Apa-apaan lo" ucap Rizky marah, ketua osis ini masih dendam dengan Celsi.
"Lo ketos mending diem" ucap salah satu teman Celsi.
Byurr
Minuman yang tadi Reza minum kini sudah habis karena teman Celsi tiba-tiba menyirami Denis layaknya tanaman. Denis yang hanya diam, dia tak bisa apa-apa.
"Heh lonte bangun lo" ucap teman Celsi yang baru saja menyiram Denis.
"Lo bukannya tobat malah jadi lonte" ucap Celsi. butuh cermin keknya
"Emangnya lo udah tobat! Liat nohh tampilan lo aja kayak lonte!!" ucap seseorang yang baru saja datang itu menarik perhatian Celsi dkk untuk segera menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is My Gender?[✓]
Fiksi RemajaApa yang akan terjadi jika kamu memiliki dua gender sekaligus? WARNING: -cerita gay -m-preg -brother complex -18+ -pure imajinasi author -ini hanya cerita fiktif belaka