32

13.4K 896 36
                                    

Denis bingung, bingung karena sedari tadi Ayah, Bunda serta Ozy hanya diam. Kini mereka sudah berada di rumah tepatnya tengah berada di ruang keluarga, ketika Denis sadar Denis ingin segera pulang jadi begitulah.

"Kenapa semuanya diam?" tanya Denis bingung.

Bunda kini menatap Denis dengan mata yang berkaca-kaca, dan Denis di buat bingung oleh tingkah laku bundanya itu.

"N-nak jujur sama bunda" ucap bunda seraya menghapus air mata yang telah jatuh itu.

"B-bunda kenapa nangis" ucap Denis dengan bibir bergetar karena tak sanggup melihat bundanya yang tengah menangis.

"Kamu di hamilin siapa?" tanya ayah dengan suara yang sedikit datar, Ozy yang mendengar itu merasa degup jantungnya mulai menggila.

"Hah?" hanya itu yang mampu keluar dari bibir mungil Denis.

"Kamu hamil nak" ucapan bunda itu membuat Denis terdiam dengan tatapan kosong.

"DENISTA REHANDRA BERITAHU AYAH SIAPA YANG BERANI NGEHAMILIN KAMU!!" bentak ayah yang membuat Denis tersadar, kini ia menatap Ozy dengan mata memerah dan air mata yang mulai jatuh dari pelupuk matanya.

"A-abang Zy" ucap Denis lirih.

"BICARA YANG JELAS DENIS" bentak ayah sekali lagi yang kini membuat Denis menangis dan meninggikan suaranya.

"ABANG ZY, AKU DIHAMILIN ABANG ZY AYAH, aku di hamilin abang Zy" ucap Denis seraya menangis dengan bibir bergetar, dia tak suka di bentak apalagi itu ayahnya karena ayahnya jarang membentak dirinya senakal apapun Denis ayahnya tak pernah sekalipun membentak.

Kini atensi ayah sepenuhnya menatap Ozy, dapat Ozy lihat rahang itu kian mengeras dengan tangan yang terkepal menunjukkan urat-urat tangan yang sangat ketara di kulit lumayan putih ayahnya.

Ayah bejalan mendekati Ozy, sedangkan Ozy kini sudah siap-siap untuk menerima serangan dari ayahnya itu.

Bughh

Bughh

"KAMU AYAH SURUH JAGA DENIS BUKAN UNTUK NGERUSAK DIA OZY"

Bughh

Ozy terjatuh tersungkur karena tinjuan ketiga kalinya itu benar-benar sakit. Ketika ayah hendak melayangkan pukulan lagi tangannya telah di tahan oleh seseorang.

"Ayah jangan pukul abang Zy, Denis sayang abang Zy. ayah mohon" Ayah yang melihat itu menepis kasar Denis dan kembali ingin melayangkan pukulannya tapi kali ini tangannya kembali di tahan, tapi kali ini bukan Denis melainkan Zaka.

"Ayah udah" ucap Zaka seraya menatap ayahnya datar sama seperti tatapan ayahnya itu.

"Lepas Zaka" ucap Ayah seraya menatap anak sulungnya itu dengan tatapan datar miliknya.

"Ayah bisa bicara baik-baik jangan gunakan kekerasan. Denis menjadi takut" ucap Zaka seraya menatap Denis yang tengah memeluk Ozy erat.

"Huhh" tangan ayah menurun, ayah menatap kedua anaknya itu masih dengan tatapan datarnya dan pergi berlalu dari ruang keluarga tersebut. Bunda yang melihat suaminya pergi itu kini mulai mengikuti langkah suaminya, untuk pergi menenangkan hatinya serta hati suaminya tentu saja.

"Mendingan lo bawa Denis ke kamar" ucap Zaka seraya menatap datar Ozy.

"B-bang g-gue" ucap Ozy terbata-bata dan juga rahangnya yang sedikit sakit.

"Gue ngerti dahh sono lo, jagain Denis dia lagi hamilkan?" Ozy pun mengangguk dan mulai menggendong Denis karena Denis tak ingin melepaskannya.

"Gini amat dah"

What Is My Gender?[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang