12

17.7K 1.4K 19
                                    

Pagi ini siswa dan siswi SMA CANDRAWA sedang berkumpul, karena pagi ini ada pengumuman hasil pemilihan ketua OSIS yang baru.

Denis juga termasuk karena ia hadir untuk menertawakan sahabatnya, ia akan berkata "makanya jangan sok-sokan masuk OSIS, pengen jadi ketua lagi" begitu jika Rizky kalah. Kalau menang sih yaudah selamat.

08.45 am

Pengumuman hasil pemilihan ketua OSIS sudah selesai beberapa menit yang lalu dan pemenangnya tentu saja Rizky. Rizky menang karena you know lah, Reza keliling seantero sekolah buat promosiin si Rizky.

Denis juga tidak tahu kalau Reza melakukan hal seperti itu, jadi karena itu dia sangat yakin kalau Rizky bakal kalah ternyata perkiraan dia salah. seharusnya dia tidak meremehkan pendamping Rizky.

Selesai dengan acara pemilihan kini mereka sedang berada di kantin yang bisa di bilang cukup ramai. Denis di traktir tentu saja atas kemenangan Rizky jadi dia bakal kuras semua isi dompet Reza.

"Den serius lo bisa abisin" tanya Rizky ke Denis karena Denis membeli banyak Snack, bakwan, bakso dan nasi goreng untung saja ia menggunakan uang Reza.

"Tau tuh uang gue tinggal dua rebu nih" ucap Reza seraya menatap dompet yang kini sudah kosong tapi hanya tersisa dua ribu rupiah saja.

"Yang ikhlas dong gitu doang, itung-itung buat sedekah"

"Oh iya, kan sekarang lo udah kismin"

Denis tidak membalas perkataan Reza ia melanjutkan memakan makanan yang Reza belikan untuknya.

"Ciee yang udah jadi ketos" ucap seseorang dari belakang Rizky yang langsung saja merangkul Rizky. Sedangkan Rizky hanya senyum canggung karena ia jarang berinteraksi dengan kakak kelasnya kecuali Ozy.

"Lapasin tangan lo" langsung saja Lintang melepaskan rangkulan tangannya karena mendengar perintah Reza yang berada di samping Rizky dengan muka datar.

"Ya iyalah biar berguna gak kek lo" ucap Haikal mencairkan suasana seraya duduk di sebelah Denis yang kemudian di tarik oleh Fathir dan Fathir lah yang duduk di sebelah Denis sedangkan Haikal melihat Fathir dengan tatapan jengah dan berakhir Haikal duduk bersebelahan dengan Fathir.

"Emang lo ada gunanya" tanya Erik ke Haikal

"Ada" balas Haikal seraya melihat Erik yang duduk berhadapan dengannya.

"Lo berguna buat di jadiin babu gak sih" Haikal menatap kesal Denis.

"Bocil diem dehh" ucapnya sambil menatap Denis yang masih nyaman memakan makanan yang ada di depannya.

"Gue udah dewasa wlee" ucap Denis seraya menjulurkan lidahnya.

"Bocil" ucap Ozy tiba-tiba, Denis menatap abangnya itu dengan tatapan kesal kenapa juga ia ikut-ikutan kan Denis ingin membully Haikal.

"Apa sih bajingan" ucap Denis tanpa sadar, setelah sadar Denis menutup mulutnya rapat-rapat dengan kedua tangannya.

Ozy hanya menatap Denis dan melirik Fathir perlahan, Ozy kembali memfokuskan perhatiannya ke handphone yang ada di genggamannya ia sedang dalam mood yang tidak baik.

"Gue ke belakang bentar" Ozy beranjak dari tempatnya dan segera pergi ke kamar kecil.

"Lo sadar gak sih kalau Ozy akhir-akhir ini dia agak lebih diam" ucap Haikal ketika Ozy sudah sepenuhnya berlalu dan keluar dari area kantin.

"He'em dia sekarang jarang ngomong" balas Zafir yang dari tadi diam.

"Den, Ozy ada masalah atau apa?" tanya Erik ke Denis karena yang di katakan oleh teman-temannya itu ada benarnya. Denis yang di beri pertanyaan berhenti makan dan menatap Erik.

What Is My Gender?[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang