5

27.8K 2.1K 20
                                    

"LEPASIN ADEK GUE BANGSAT" dengan emosi yang sudah tidak bisa ia tahan, Ozy menarik kerah baju pria itu dan mendorongnya kesamping.

Teman-teman Ozy yang sudah paham situasi langsung saja menyerang Pria itu tanpa ampun. Ozy mendekati Denis yang kini bertelanjang dada ia melepas sweater yang ia kenakan dan memakaikannya ke Denis.

"Abang" panggil Denis dengan wajah memerah

"Yaampun dek lo kebanyakan minum atau apaan" ucap Ozy frustasi, kalau bunda tau bahaya ini.

"Hehehe maaf bang" ucap Denis tanpa dosa.

"Ck sini gue gendong"

Denis pun mendekat ke Ozy dengan gaya menggoda, Ozy yang jengah pun langsung saja menggendong Denis ala Bridal style.

"Lama lo babon"

"Woyy udah, udah mau mati tu orang"

Mereka pun keluar dari kamar tersebut meninggalkan pria tadi sendirian dengan keadaan babak belur.

"Ternyata di sini hahh hahh"

"Hahh kita cari lo dimana-mana den " ucap Rizky terengah-engah kerena sehabis berlari.

Ozy yang melihat kedua sahabat adiknya itu pun geram.

"LO BERDUA DARI MANA AJA HAH, KALAU AJA GAK GUE LIAT GIMANA NASIB ADEK GUE"

"KALAU DENIS UDAH DI APA-APAIN, PASTI GUE BAKAL DI PENGGAL SAMA AYAH TAU GAK"

"M-maaf bang tadi kita berdua ke toilet terus waktu kita balik gue udah gak ngeliat Denis di meja dan wajah anak-anak juga keliatan panik" ucap Rizky panjang, agar Ozy tak memarahi mereka.

"I-iya bang y-yang di bilangin Rizky betul"

"Huhh udah lain kali jangan ajak Denis ketempat ini lagi, gak aman buat dia kalau kalian pengen minum, minum aja di markas kalian, kalau gak ada minta aja ke gue bakal gue beliin"

Rizky dan Reza mengangguk takut Ozy akan marah lagi dan menghajar mereka berdua seperti dulu.

"Yaudah kalian pulang sana" usirnya.

Setelah itu keduanya pergi kini tinggal tersisa teman-teman Ozy dan Denis.

"Lo bakal pulang" tanya Zafir.

"Enggak gue bakal ke apart"

"Yaudah yok pulang" ajak Haikal.

"Lin lo mau pake motor adek gue ya, besok pagi lo antar ke apart gue"

"Oke lah lagi pula kita beda jalur"

Setelah sampai di parkiran langsung saja Ozy memberikan kunci motor milik Denis, sedangkan mereka memasuki mobil milik Fathir. Fathir yang menyetir dan di samping Fathir ada Haikal, di kursi penumpang ada Zafir di sisi kiri, sedangkan Erik di sisi kanan dan Ozy di tengah-tengah dengan Denis di pangkuannya.

Di perjalanan yang sepi tidak ada yang berbicara sedikit pun mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Sshh dek jangan gerak napa" ucap Ozy karena Denis selalu bergerak di atas pangkuannya  dan menekan sesuatu yang sensitif di sana.

"Gerah" gumamnya pelan sambil bergerak gelisah.

"Diam" ucap Ozy sambil memegang erat pinggang Denis.

"Huhh dek gue ini cowok normal dan gue juga gak gila jadi lo diam" suruh Ozy

Denis membuka matanya perlahan-lahan dan menatap Ozy dengan muka memerah.

"Sial" dalam satu gerakan Ozy mematikan lampu mobil bagian penumpang. Teman-teman Ozy hanya diam tak mengatakan sepatah katapun.

What Is My Gender?[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang