"l-lo suka gue" tunjuk Denis kepada dirinya sendiri, Ozy semakin dibuat takut atas respon yang di berikan Denis.
"Iya dek, sorry gue tau gue salah seharusnya gue gak kek gini, bang Zaka benar gue harus di periksa ke psikolog, gue udah gila dek, masa ada Abang yang suka sama Adeknya sendiri gue sakit dek gue sak-" ucapan Ozy terhenti karena Denis memeluknya erat seakan tak mau Ozy meninggalkan dirinya.
"Bang Zy jangan bilang gitu" ingin rasanya Ozy egois tapi dia takut, ia tau dia pengecut.
"Gue minta maaf dek, gue bukan abang yang lo harapkan" mendengar itu Denis menggeleng cepat tanda ia tidak setuju. Denis melepaskan pelukannya dan kini ia mendekati Ozy untuk duduk di pangkuannya, kini posisi Denis menghadap Ozy dengan ia berada di pangkuan Ozy.
"Enggak, lo Abang terbaik yang pernah gue kenal, bang Zaka juga" Denis menatap Ozy tepat di matanya.
"Tapi gue suka sama lo"
"Gak apa-apa kok, asalkan lo tetap jadi abang Zy yang gue kenal, lo jangan jauhin gue lagi gue gak sukaa" rengek Denis seraya menarik kerah baju Ozy.
"Iya-iya maafin gue kalau buat lo kepikiran"
Denis hanya mengangguk dan kembali memeluk Ozy tapi kini ia memeluk keruk leher Ozy, sedangkan Ozy memeluk pinggang ramping Denis.
Niatnya Denis ingin mencium pipi Ozy, Denis kira Ozy menghadap ke arah lain ternyata Ozy menghadap ke arah dirinya dan kejadian yang tidak pernah Ozy bayangkan terjadi.
Cup
Keduanya sama-sama membeku masih dengan posisi saling memeluk satu sama lain, tidak ada satupun dari mereka ingin memisahkan benda kenyal itu.
Denis yang sadar ingin menjauhkan bibirnya namun Ozy menahan tekuknya untuk memperdalam ciuman mereka. Perlahan Ozy membasahi bibir Denis dengan lidahnya, mengecap rasa manis bibir Denis seperti dugaan Ozy, bibir Denis manis seperti permen yang biasa ia makan.
Eghh
Desah Denis ketika Ozy dengan sengaja menggigit bibirnya, merasa ada kesempatan langsung saja Ozy memasukkan lidahnya perlahan untuk menelusuri mulut Denis dengan lidahnya. keknya Ozy baru aja hilang ingatan dehh🌚
Denis yang dasarnya tidak tahu bagaimana caranya berciuman hanya diam tidak membalas Ozy atau bergerak sedikitpun.
Merasa tak bisa bernafas Denis memukul bahu Ozy, Ozy yang mengerti langsung saja menghentikan ciumannya. Benang saliva terlihat ketika bibir keduanya berpisah, Denis menatap Ozy dengan muka memerah sedangkan Ozy menatap Denis dengan pandangan bersalah.
Denis kembali memeluk Ozy, entah kenapa ia merasa malu. Ozy yang mendapatkan pelukan hanya membalas tanpa berpikir lebih.
Saking menikmati mereka berdua tidak mengetahui keberadaan seseorang di ambang pintu, merasa geram dengan segera orang tersebut meninggalkan kamar Denis sekaligus meninggalkan rumah yang mereka tempati. malam lohh ini ngapain di rumah org wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is My Gender?[✓]
Roman pour AdolescentsApa yang akan terjadi jika kamu memiliki dua gender sekaligus? WARNING: -cerita gay -m-preg -brother complex -18+ -pure imajinasi author -ini hanya cerita fiktif belaka